Thursday, November 23, 2023

Sistem file linux



Pokok Bahasan

  • Sistem File

Tujuan Belajar

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  • Memahami atribut file dan ijin akses
  • Memahami perintah untuk mengubah ijin akses suatu file
  • Menggunakan perintah-perintah untuk mengubah ijin akses

Dasar Teori

1. ATRIBUT FILE

  • File mempunyai beberapa atribut, antara lain :

  • Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu :              
  • Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini. 
  • Jumlah link : jumlah link untuk file ini. 
  • Pemilik (Owner) : menentukan siapa pemilik file ini 
  • Group : menentukan group yang memiliki file ini 
  • Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte 
  • Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi 
  • Nama file : menentukan nama file yang dimaksud

Contoh:




2. IJIN AKSES

        Setiap  obyek  pada  Linux  harus  mempunyai  pemilik,  yaitu  nama  pemakai Linux (account) yang terdaftar pada /etc/passwd.

Ijin akses dibagi menjadi 3 peran yaitu :

  • Pemilik (Owner)
  • Kelompok (Group)
  • Lainnya  (Others)

Setiap  peran  dapat  melakukan  3  bentuk  operasi  yaitu  :

Pada File

R (Read)  ➪ Ijin  untukmembaca

W (Write)  ➪ Ijin untuk mengubah / membuat

X (Execute)  ➪ Ijin untuk menjalankan program

Pada Direktori

R (Read)  ➪ Ijin  untuk membaca  daftar  file  dalam  direktori

W (Write)  ➪ Ijin untuk mengubah/membuat file di direktori

X (Execute)  ➪ Ijin  untuk  masuk  ke  direktori (cd)

Pemilik File/Direktori dapat mengubah ijin akses sebagai berikut :

Format untuk mengubah ijin akses

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] File(s)

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] Dir(s)

dimana:

u = user (pemilik)

g = group (kelompok)

o = others (lainnya)

a = all

Format lain dari chmod adalah menggunakan bilangan octal sebagai berikut

r    w    x     

4    2    1    =    7 


3. USER MASK

        Untuk   menentukan   ijin   akses   awal   pada   saat   file   atau   direktori   dibuat digunakan  perintah umask.    Untuk  menghitung  nilai  default  melalui  umask  pada  file, maka dapat dilakukan kalkulasi sebagai berikut :

Kreasi file (biasa)        6  6  6

Nilai  umask       0  2  2

               -------    -

               6  4  4

Kreasi  direktori          7  7  7    

Nilai  umask       0  2  2

               -------    -

               7  5  5

Tugas Pendahuluan

1.  Apa saja atribut file?  Berikan contoh file dengan tipe file yang disebutkan pada dasar teori.

        Atribut file adalah dimana sebuah file atau directori bisa eksis atau sebuah file mempunyai atribut yang berbeda antara sistem operasi satu dengan yang lainnya. Atribut file digunakan oleh sistem operasi untuk memisahkan tipe-tipe file. Setiap file di windows mempunyai atribut tersendiri sesuai dengan kepentingan file tersebut terhadap sistem. Misalnya, tipe file yang tidak boleh dihapus oleh user diberi attribut system, jadi ketika file manager (windows explorer) akan menampilkannya, file beratribut sistem tersebut tidak akan ditampilkan.

Tipe file : menentukan tipe dari file             

Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini. 

Jumlah link : jumlah link untuk file ini. 

Pemilik (Owner) : menentukan siapa pemilik file ini 

Group : menentukan group yang memiliki file ini 

Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte 

Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi 

Nama file : menentukan nama file yang dimaksud


Contoh file dengan tipe file yang disebutkan pada dasar teori:

-rwr-- = Tipe file biasa

drw-- = Tipe file direktori

Irw-- = Tipe file symbolic link

brw-- = Tipe file block


2. Apa yang dimaksud ijin akses?  Bagaimana contoh penggunaan perintah chmod untuk mengubah ijin akses.

        Ijin akses bisa dibilang sebuah hak yang diberikan pada seluruh User atau file untuk melakukan sesuatu akses. Jadi hak akses ini dapat diatur sedemikian rupa supaya file atau direktori itu hanya bisa di read, atau write, dan execute. Selain itu kita juga bisa mengatur bagaimana hak akses dari setiap user pada suatu file, atau direktori. Hal yang harus dikuasai dalam konfigurasi Hak Akses pada Linux:

  • Mengetahui Fungsi CHMOD
  • Mengetahui Fungsi setiap atribut tambahan dalam perintah CHMOD
  • Dapat mengatur hak akses bagi setiap user
  • Dapat mengatur hak akses bagi setiap group
  • Dapat merencanakan hak akses yang diaplikasikan di kehidupan sehari-hari atau Industri

        Sesuai dengan semua yang harus kita kuasai kita harus memahami fungsi dari perintah "CHMOD" dan atribut tambahan pada perintah CHMOD tersebut. Chmod merupakan salah satu perintah pada Linux yang berfungsi untuk mengurangi atau memberikan izin ( Hak Akses ) pada suatu file atau direktori dan User serta Group.

Format untuk mengubah ijin akses

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] File(s)

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] Dir(s)

dimana

u = user (pemilik)

g = group (kelompok)

o = others (lainnya)

a = all

Format lain dari chmod adalah menggunakan bilangan octal sebagai berikut

r    w    x     

4    2    1    =    7


3. Berilah contoh penggunaan perintah umask untuk mengubah ijin akses.

        User mask adalah kemampuan sistem operasi berbasis Linux untuk menambahkan pengaturan hak akses default untuk file-file baru (termasuk folder). Untuk tujuan edukasional, berikut adalah nilai-nilai oktal yang dapat digunakan untuk mengatur hak akses atas file:

0 – Read, Write, Execute (rwx)

1 – Read and Write (rw-)

2 – Read and Execute (r-x)

3 – Read only (r -)

4 – Write and Execute (wx)

5 – Write only (-w-)

6 – Execute only (- x)

7 – No permissions (—)

Untuk menghitung nilai default melalui umask pada file, maka dapat dilakukan kalkulasi sebagai berikut :

Kreasi file (biasa)        6  6  6

Nilai  umask                0  2  2

                                    -------    -

                                    6  4  4

Kreasi  direktori          7  7  7    

Nilai  umask                0  2  2

                                    -------    -

                                    7  5  5


Percobaan dan Analisanya

  • Login sebagai user.
  • Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan
  • Selesaikan  soal-soal latihan


Percobaan 1 : Ijin Akses

1. Melihat  identitas  diri  melalui etc/passwd  atau etc/group,  informasi  apa  yang ditampilkan?

$ id

$ grep <user> /etc/passwd

$ grep [Nomor group id]/etc/group  


Analisa: Percobaan ini untuk mengetahui id dari pengguna dan mencetak atau memberikan informasi tentang nomor id pada group dan user.


2. Memeriksa direktori home

$ ls -ld /home/<user>


Analisa: Percobaan ini digunakan untuk mengetahui direktori user yang kita gunakan.


3. Mengubah Ijin akses (chmod).  Perhatikan ijin akses setiap perubahan !

$ touch f1 f2 f3

$ ls -l

$ chmod u+x f1

$ ls –l f1

$ chmod g=w f1

$ ls –l f1

$ chmod o-r f1

$ ls –l f1

$ chmod a=x f2

$ ls –l f2

$ chmod u+x,g-r,o=w f3

$ ls –l f3

$ chmod 751 f1

$ chmod 624 f2

$ chmod 430 f3

$ ls –l f1 f2 f3


Analisa:  Percobaan ini digunakan untuk mengubah ijin akses dengan perintah chmod u+x f1 Maka hasilnya -rwx-w-r-1 untuk emngubah ijin akses kita lakukan perintah chmod g=w f1 maka hasilnya akan seperti ini -rwx-w 1.


4. Mengganti   kepemilikan   digunakan   perintah chown. Masuk  ke root untuk mengganti kepemilikan tersebut.

$ su root

$ echo Hallo > f1

$ ls –l f1

$ chown <user-baru> f1 contoh  :  chown student1 f1

$ ls –l f1


Analisa:   Percobaan ini disini saya mengubah kepemilikan dengan perintah chown, untuk mengubah kepemilikan kita harus menambahkan user baru dengan contoh useradd students disitu terdapat kepemilikan file f1 yaitu students, dengan mengganti kepemilikan kita ketik perintah chown students f1 maka hasilnya yang tadinya kepemilikan file f1 adalah students setelah diganti kepemilikannya menjadi student1.


5. Ubahlah ijin akses home directory <user> (student) pada root sehingga <user-baru> (student1) pada  satu  group  dapat  mengakses  home  direktory <user>. Hal  ini  dimaksudkan  agar  file  f1  yang  sudah  diubah  kepemilikannya  dapat  diakses <user-baru>. Perubahan ijin  akses  home  directory  <user> hanya  dapat  dilakukan  pada  root.

$ chmod g+rwx /home/<user> contoh : chmod g+rwx /home/student

$ ls –l /home

$ exit


Analisa:    Percobaan ini mengubah ijin akses home directory.


6. Sekarang  cobalah  untuk  subtitute  user  ke  <user-baru>  (student1).    Cobalah  untuk mengakses file f1

$ su <user-baru>

$ ls –l f1

$ cat f1

$ exit


Analisa:   Percobaan ini yaitu mensubtitusi user ke user baru, dan mengakses file f1.


7. Mengubah  group  dengan  perintah $ chgrp

$ grep root /etc/group

$ grep other /etc/group

$ su

$ chgrp root f1

$ ls –l f1

$ chgrp <group-baru> f3

$ ls –l f3

$ exit 


Analisa:   Percobaan ini dengan perintah chgrp maka akan mengubah group. Sebelumnya dengan menambahkan addgroup terlebih dahulu.


Percobaan 2 : User Mask

1. Menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat

$ touch myfile

$ ls -l myfile



Analisa:    Percobaan ini yaitu bertujuan untuk menetukan ijin akses awal pada saat direktori dibuat.


2. Melihat nilai umask

$ umask


Analisa:    Percobaan ini digunakan ntuk melihat nilai umask dengan perintah $umask.


3. Modifikasi  nilai  umask

$ umask 027

$ umask

$ touch file_baru

$ mkdir mydir

$ ls -l

$ umask 077

$ touch xfiles

$ mkdir xdir

$ ls -l



Analisa:   Percobaan ini bertujuan untuk memodifikasi nilai umask pada directory.


Sunday, November 12, 2023

UNIX System Call dan Manajemen Memori



 Pokok Bahasan:

  • Unix System Cell
  • Manajemen Memory

Tujuan Belajar:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
  • Menggunakan system call fork, wait dan execl pada linux
  • Menggunakan perintah- perintah untuk manajemen memory 

Dasar Teori:

1. UNIX SYSTEM CALL

    Pada  praktikum  ini  akan  dilakukan  percobaan  menggunakan  system  call  yang  berhubungan dengan  proses  pada  system  operasi  UNIX  yang  biasa  disebut  UNIX System  Call,  yaitu  system call  fork,  execl  dan  wait.      Pada  percobaan  yang  dilakukan  akan   dibuat   program   yang didalamnya   terdapat  fungsi system  call. Untuk menjalankannya pada Linux gunakan g++.

System Call Fork

    System  call  fork  adalah  suatu  system  call  yang  membuat  suatu  proses  baru pada  system operasi  UNIX.    Pada  percobaan  ini  menggunakan  mesin  Linux  dan beberapa program yang berisi system call fork().

    Bila  suatu  program  berisi  sebuah  fungsi fork(),   eksekusi   dari   program menghasilkan  eksekusi dua   proses.      Satu   proses   dibuat untuk   memulai   eksekusi program.  Bila system call fork() dieksekusi, proses lain dibuat.  Proses asal disebut proses  parend  dan  proses  kedua  disebut proses  child.    Proses  child  merupakan  duplikat  dari  proses  parent.    Kedua  proses  melanjutkan eksekusi  dari  titik  dimana  system  call  fork()  menghasilkan  eksekusi  pada  program  utama. Karena  UNIX  adalah  system  operasi time sharing, dua proses tersebut dapat mengeksekusi secara konkuren.

    Nilai  yang  dihasilkan  oleh  fork()  disimpan  dalam  variable  bertipe  pid_t, yang  berupa  nilai  integer.    Karena  nilai  dari  variable  ini  tidak  digunakan,  maka  hasil  fork() dapat diabaikan. 

Untuk kill proses gunakan Ctrl+C.   
Untuk dokumentasi fork() dapat dilihat dengan ketikkan man 2 fork.  
Untuk melihat id dari proses, gunakan system call getpid().
Untuk melihat dokumentasi dari getpid(), ketikkan man 2 getpid.
    Perbedaan antara proses parent dan proses child adalah

Mempunyai  pid  yang  berbeda.
Pada  proses  parent, fork()  menghasilkan  pid  dari  proses  child  jika  sebuah proses child dibuat.
Pada proses child, fork() selalu menghasilkan 0•Membedakan copy dari semua data, termasuk variable dengan current value dan stack.
Membedakan  program  counter  (PC)  yang  menunjukkan  eksekusi  berikutnya meskipun awalnya  keduanya  mempunyai  nilai  yang  sama  tetapi  setelah  itu berbeda.
Setelah fork, kedua proses tersebut tidak menggunakan variable bersama. 
System call fork menghasilkan :

Pid    proses    child    yang    baru    ke    proses    parent,    hal    ini    sama    dengan memberitahukan proses parent nama dari child-nya
0  :  menunjukkan  proses  child
-1 : 1 jika terjadi error, fork() gagal karena proses baru tidak dapat dibuat.
System Call Wait

    System  call  wait  menyebabkan  proses  menunggu  sinyal  (menunggu  sampai sembarang tipe sinyal diterima dari sembarang proses).  Biasanya digunakan oleh proses parent  untuk  menunggu sinyal  dari  system  operasi  ke  parent  bila  child  diterminasi.    System  call  wait  menghasilkan  pid dari  proses  yang  mengirimi  sinyal.    Untuk melihat dokumentasi wait gunakan perintah man 2 wait.

System Call Execl

    Misalnya  kita ingin proses baru mengerjakan sesuatu yang berbeda dari proses parent,  sebutlah menjalankan  program  yang  berbeda.    Sistem  call  execl  meletakkan program  executable  baru  ke memory  dan  mengasosiasikannya  dengan  proses  saat  itu.    Dengan  kata  lain,    mengubah segala sesuatunya sehingga program mulai mengeksekusi dari file yang berbeda.

2. MANAJEMEN MEMORY

    Linux  mengimplementasikan  sistem  virtual  memory  demand-paged.    Proses mempunyai  besar memory  virtual  yang  besar  (4  gigabyte).   Pada  virtual  memory dilakukan  transfer page antara disk dan memory fisik.

    Jika  tidak  terdapat  cukup  memory  fisik,  kernel  melakukan  swapping  beberapa  page lama ke disk.  Disk drive adalah perangkat mekanik yang membaca dan menulis ke disk yang lebih lambat dibandingkan mengakses memory fisik.  Jika memory total page lebih  dari  memory  fisik  yang tersedia,  kernel  lebih  banyak  melakukan  swapping dibandingkan   eksekusi   kode   program, sehingga   terjadi   thrashing   dan   mengurangi utilitas.

    Jika  memory  fisik  ekstra  tidak  digunakan,  kernel  meletakkan  kode  program sebagai  disk buffer  cache.    Disk  buffer  menyimpan  data  disk  yang  diakses  di  memory;  jika data yang sama dibutuhkan lagi dapat dengan cepat diambil dari cache.

    Pertama  kali  sistem  melakukan  booting,  ROM  BIOS  membentuk  memory test seperti terlihat  berikut :

ROM BIOS (C) 1990
008192 KB OK WAIT......
    Kemudian  informasi  penting  ditampilkan  selama  proses  booting  pada  linux  seperti terlihat  berikut:

Memory: 7100k/8192k available (464k 
kernel code, 384k reserved, 244k data) ...
Adding Swap: 19464k swap-space
    Informasi  diatas  menampilkan  jumlah  RAM  tersedia  setelah  kernel  di-load  ke  memory (dalam  hal  ini  7100K  dari  8192K).    Jika  ingin  melihat  pesan  saat  booting  kernel  yang  terlalu cepat dibaca dapat dilihat kembali dengan perintah dmesg.

    Setiap  Linux  dijalankan,  perintah  free  digunakan  untuk  menampilkan  total  memory yang  tersedia. Atau  menggunakan cat  /proc/meminfo.    Memory  fisik  dan  ruang  swap ditampilkan disini.  Contoh output pada sistem :

total used free shared buffers
Mem: 7096 52161880 2328 2800
Swap: 194640 19464
    Informasi  ditampilkan  dalam  kilobyte  (1024  byte). Memory ”total” adalah jumlah tersedia  setelah load  kernel.    Memory  digunakan  untuk  proses  atau  disk  bufferring sebagai  “used”.    Memory yang  sedang  tidak  digunakan  ditampilkan  pada   kolom “free”.  

    Memory total sama dengan jumlah kolom ”used” dan ”free”. Memory  diindikasikan  “shared”  yaitu  berapa  banyak  memory  yang digunakan  lebih  dari satu proses.  Program seperti shell mempunyai lebih dari satu proses yang berjalan. Kode  executable  read-only  dan  dapat  disharing  oleh  semua  proses  yang  berjalan  pada shell. Kolom  “buffers”  menampilkan  berapa  banyak  memory  digunakan  untuk  disk  buffering.

    Perintah free juga menunjukkan dengan jelas bagaimana swap space dilakukan dan berpa banyak swapping yang terjadi.

TUGAS PENDAHULUAN:

Jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang dimaksud dengan system cell? 

    System call merupakan penyedia antarmuka dari pelayanan-pelayanan yang tersedia dengan system operasi. Umumnya system call mnggunakan bahasa C dan C++, meskipun tugas-tugas seperti hardware yang harus diakses langsung, maka menggunakan bahasa assembly. Pada sistem operasi UNIX akan menggunakan UNIX system call yaitu call fork, excel, dan wait.

2. Apa yang dimaksud dengan system call fork(), execl() dan wait(). Jawablah dengan menggunakan perintah man (contoh : man 2 fork, man 2 execl dan man 2 wait)? 

System  call  fork  adalah  suatu  system  call  yang  membuat  suatu  proses  baru pada  system  operasi  UNIX. Sistem call  excel  meletakkan program  executable  baru  ke  memory  dan  mengasosiasikannya  dengan  proses  saat  itu.    Dengan  kata  lain,    mengubah segala sesuatunya sehingga program mulai mengeksekusi dari file yang berbeda.

3. Apa yang dimaksud dengan virutal memory, proses swapping dan buffer cache pada manajemen memory? 

    Virtual memory adalah suatu teknik memisahkan antara memori logis dan memori fisiknya. Memori logis merupakan kumpulan keseluruhan halaman dari suatu program. Tanpa memori virtual, memori logis akan langsung dibawa ke memori fisik (memori utama). Disinilah memeori virtual melakukan pemisahan dengan menaruh memori logis ke secondary storage (disk sekunder) dan hanya membawa halaman yang diperlukan ke memori utama (memori fisik). Swapping adalah manajemen memori dengan pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi. Buffer cache dapat dianggap sebagai sumber daya memori, terutama sumber daya I/O karena penggunaanya dalam mediasi transfer.

4. Apa yang dimaksud dengan perintah free dan cat /proc/meminfo? 

    Free digunakan untuk mengetahui total memori yang digunakan dalam proses. Dalam perintah free ditampilkan total kapasitas memori, memori yang terpakai, yang tidak sedang dipakai, yang dibagi, buffer, cache dan juga swap. Cat /proc/meminfo digunakan untuk mengetahui isi dari meminfo kemudian ditampilkan.

5. Apa yang dimaksud dengan perintah ps?  

    Perintah ps digunakan untuk menampilkan informasi proses yang sedang berjalan termasuk nomor PID dari proses tersebut.


Sunday, November 5, 2023

Pemrograman Shell

 


Pokok Bahasan:

Pemograman Shell


Tujuan Belajar:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  • Mempelajari elemen dasar shell script
  • Membuat program shell interaktif
  • Menggunakan parameter dalam program
  • Mempelajari test kondisi serta operator logic yang terkait dengan instruksi test
  • Mengenal variable built-in dari shell
  • Membuat aplikasi dengan shell menggunakan konstruksi if-then-else
  • Menggunakan struktur case – esac.
  • Loop dengan while, for, do while.
  • Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut. 

Dasar Teori:

1. SHELL SCRIPT
        Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi”.sh”. shell script selalu diawali dengan komentar, yang dimulai dengan tanda #, disambung dengan ! dan nama shell yang digunakan. Contoh:

#!/bin/sh         (1)
# Program shell   (2)
#
Var1=x            (3)
Var2=8

(1) Awal dari program shell, komentar awal ini akan dibaca oleh system, kemudian system mengaktifkan program shell (/bin/sh) yang tertera ditempat tersebut. Program shell dapat dipilih, misalnya /bin/csh, /bin/ksh dan lainnya.
(2) Adalah komentar, sebagai dokumentasi, baris ini akan diabaikan oleh program shell.
(3) Penggunaan variable (assignment), tidak boleh ada spasi diantara nama variable dan konstanta. 


2. VARIABEL
        Dalam memproses data di komputer, kita menyimpan data tersebut dalam memori komputer. Memori tersebut dibagi dalam lokasi-lokasi dengan alamat tertentu. Programmer harus memberi nama lokasi tersebut dengan nama variabel.
        Ada 2 macam variabel dalam Linux, variabel sistem biasanya dituliskan dengan huruf besar semua dan variabel user. Cara mendeklarasikan variabel juga hampir sama: variablename=value
Harap diperhatikan, tidak boleh ada spasi!
Contoh: $ x=10
Artinya mengisikan angka 10 ke dalam variabel x
Contoh variabel sistem:

Variabel User
        Aturan penamaan variabel memiliki aturan yang hampir sama dengan penamaan dalam pemrograman komputer bahasa lain:

Nama variabel harus dimulai dengan huruf atau underscore (_), diikuti dengan huruf lain atau angka;
Jangan menggunakan spasi, seperti sudah dicontohkan di atas;
Variabel adalah case-sensitive, huruf besar dan huruf kecil berbeda;
Variabel kosong (NULL) tidak akan menghasilkan nilai;
Jangan menggunakan karakter khusus seperti: ?, *, dll untuk nama variabel.


3. MEMBACA KEYBOARD
        Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan intruksi read. Program yang selama ini kita buat, nilainya telah ditentukan sebelumnya, program- program tersebut tidak mendapatkan input dari user. Program - program tersebut hanya melakukan hal yang sama setiap waktu.


4. PARAMETER
        Sebuah program shell dapat mempunyai parameter sebanyak 9 buah dan direpresentasikan melalui variable khusus yaitu variable $!, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8, $9. Nama program shell || (nama script) direpresentasikan melalui variable $0. Jumlah parameter dinyatakan sebagai$#. Bila tidak memberikan parameter maka nilai $#adalah 0. Shell variable $* menyatakan seluruh string yang menjadi parameter / argument sebuah script ($@ mempunyai arti sama). $$ menyatakan nomor proses id/pid dari script yang dijalankan. Pid ini akan terus berubah (umumnya) menaik, setiap kali proses berjalan.


5. STATUS EXIT
        Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable special $?. Indikasi yang diberikan adalah :
  • Bila program berakhir denga sukses, $?=0
  • Bila program berakhir dengan error, $?tidak samadengan 0. nilai dari status exit dapat dilihat melalui instruksi echo $?

6. KONSTRUKSI IF

if instruksi-awal
then
 instruksi1
 instruksi2
 ...............
fi

If akan mengeksekusi instruksi awal, dan exit status dari instruksi tersebut akan menjadi kondisi. Bila 0, maka instruksi selanjutnya masuk ke dalam blok then. Bila tidak 0, maka alur program diteruskan setelah kata kunci fi.


7. KONSTRUKSI IF THEN ELSE
        Statement builtin if berfungsi untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu. Secara umum ada dua bentuk umum sintak perintah if , seperti ditunjukkan dibawah ini

if instruksi1
then
 instruksi1.1
 instruksi1.2
 ........
else
 instruksi2.1
 instruksi2.2
 ........
fi

        Kalau diperhatikan, perintah if ini hampir sama dengan perintah if pada bahasa-bahasa tingkat tinggi, seperti Pascal, C, dan juga hampir sama dengan perintah if pada batch file-nya DOS. Pada bentuk pertama maupun bentuk kedua dari sintak diatas adalah statement dalam blok if...fi akan dieksekusi apabila kondisi if terpenuhi. Dari kedua bentuk diatas dapat pula ditambahkan perintah untuk pengecekan kondisi dengan elif (else if).


8. INSTRUKSI TEST
        Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factori dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasilnya adalah tidak sama dengan nol.


9. LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)
        Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai alternative dari if then else. Notasi && dan || sering ditemukan pada shell script system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.

instruksi1 && instruksi2
Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah false, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karna itu instruksi2 tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah true/0,
maka instruksi2 dijalankan.

instruksi1 || instruksi2
Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status adalah TRUE(0), hasil dari operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.


10. OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST 
Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang berbeda dengan string.


11. OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)
Logical operator terdiri dari AND(-a), OR(-o), dan NOT(!). 


12. KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF 
        Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan.


13. HITUNGAN ARITMATIKA 
        Untuk melakukan perhitungan aritmatik, shell tidak memiliki kemampuan built-in, tetapi meminta bantuan program lain yaitu `expr`. Program expr berfungsi untuk mengevaluasi suatu expresi baik itu perbandingan string atau operasi aritmatik sederhana.


14. INSTRUKSI EXIT 
        Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan intruksi exit. Sebagai nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.


15. KONSTRUKSI CASE
        Pernyataan case memiliki fungsi yang sama dengan pernyataan if yaitu memeriksa suatu ekspresi dan melakukan suatu proses bila ekspresi tersebut bernilai benar, hanya saja pernyataan case memiliki kelebihan yaitu dapat menggunakan wildcards dalam ekspresi yang akan diperiksa. Perintah case hampir sama dengan if-then-elif-else-fi karena dapat memilih dari banyak kondisi. Sebagian orang lebih suka menggunakan case...esac dibanding multi level-if karena lebih mudah dibaca.Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case kondisi dapat dikelompokan lebih jelas dan mudah untuk ditulis. 

case variable in

match1)
 instruksi1.1
 instruksi1.2
 ........
 ;;
match2 )
 instruksi2.1
 instruksi2.2
 .......
 ;;
*)
 instruksi3.1
 instruksi3.2
 .......
 ;;
esac

Case diakhiri dengan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola sebelumnya.


16. KONSTRUKSI FOR
        For digunakan untuk perulangan dengan menggunakan variable yang ada pada setiap perulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).

for var in str1 str2 ....
strn
VI - 9
do
 instruksi1
 instruksi2
 ............
done


17. KONSTRUKSI WHILE
        Pernyataan perulangan ini umumnya digunakan untuk melakukan perulangan dengan kondisi tertentu, di mana perulangan akan terus dilakukan dalam blok while selama ekspresi yang menjadi syarat masih dipenuhi (bernilai benar). Untuk ilustrasi, dapat dilihat pada gambar. 


While digunakan untuk perulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan sustu kondisi. Selama kondisi tersebut true, maka pengulangan akan terus dilakukan. Loop akan berhenti, bila kondisi false, atau program keluar dari blok while melalui exit atau break.

while kondisi
do
 instruksi1
 instruksi2
 ........
done


18. INSTRUKSI DUMMY
        Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa-apa, namun instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karna itu, instruksi dummy dapat digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).

        Symbol instruksi dummy adalah  ➔ :


19. FUNGSI 
        Hampir sama dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, pada shell script juga dikenal istilah fungsi. Dimana dengan adanya fungsi kita dapat membagi kode kita ke dalam sub-sub yang lebih kecil. Hal ini sangat berguna jika kita membangun sebuah program shell script yang cukup kompleks.

Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default. Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok program yang dinyatakan dalam {…….}. Contoh :

F1 ( )
{
 .................
 .................
 return 1
}

        Variabel dapat di definisikan dalam fungsi sebagai variabel local atau global. Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi, jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sama di luar fungsi, sehingga tidak terjadi isi variable berubah.


Percobaan 1 : Membuat Shell Script

1. Buatlah file prog01.sh dengan editor vi
$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat shell script dengan membuat file prog01.sh menggunakan editor vi. Perintah $ vi prog01.sh berfungsi untuk mengedit file konfigurasi sistem dan membuat script. Kemudian tekan i untuk insert script. Script berikut

#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8

berfungsi untuk mendifinisikan var1 sama dengan x dan var2 sama dengan 8. tekan esc pada keyboard lalu setelah tulisan INSERTnya hilang ketikan :wq berfungsi untuk menyimpan dan keluar dari file tersebut. 

2. Untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program 
$ . prog01.sh

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program. Ketikkan perintah di atas, tapi prog01.sh ini tidak menampilkan teks/string seperti menggunakan perintah echo, maka pada saat prog01.sh dijalankan tidak akan ditampilkan apa-apa.

3. Untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory
$ chmod +x prog01.sh

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory. Setelah mengetikkan perintah di atas, prog01.sh tidak akan menampilkan apa-apa karena isi dari script prog01.sh hanya mendefiniskan var1 dan var2 tanpa ada proses menampilkan.

Percobaan 2 : Variable

1. Contoh menggunakan variable pada shell interaktif
$ VPT=poltek
$ echo $VPT

Analisis: Gambar di atas merupakan contoh menggunakan variable pada shell interaktif. Pada shell aktif untuk menampilkan variabel pertama definiskan nama variabel tersebut, misalnya variabel VPT berisi poltek. Dan untuk menampilkan atau memanggil variabel tersebut dapat menggunakan echo $VPT maka setelah dienter isi dari variabel VPT akan tampil yaitu output dengan tulisan poltek.

2. Pemisahan 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Karakter $ harus ada pada awal nama variable untuk melihat isi variable tersebut, jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string.
$ VPT2=poltek elektronika (terdapat pesan error)
$ VPT2=”poltek elektronika”
$ echo $VPT2
Analisis: Gambar di atas merupakan pemisah 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Terdapat beberapa perbedaan utnuk program di atas. Untuk isi dari sebuah variabel apabila terdiri dari dua buah kata maka tidak bisa secara langsung dipisahkan dengan spasi jadi terdapat pesan error. Untuk membuat variabel dengan 2 kata harus diaapit oleh tanda kutip dua (“). Kemudian pada perintah selanjutnya untuk menampilkan variabel VPT2 ini harus diawali dengan tanda $ jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string.

3. Menggabungkan dua variable atau lebih
$ V1=broadband
$ V2=’:‘
$ V3=multimedia
$ V4=$VIV2$V3
$ echo $V4

Analisis: Gambar di atas merupakan penggabungan dua variable atau lebih. Untuk menggabungkan dua variabel atau lebih selain dapat ditulis secara langsung bisa juga didefinisikan lagi kedalam variabel lain contohnya pada gambar diatas tiga buah variabel didefiniskan di variabel V4 maka untuk menampilkan variabel V1 V2 V3 cukup memanggil variabel V4 saja.

4. Menggabungkan isi variable dengan string yang lain. Jika digabungkan dengan nama variable yang belum didefinisikan (kosong) maka instruksi echo menghasilkan string kosong. Untuk menghindari kekeliruan, nama variable perlu diproteksi dengan { } dan kemudian isi variable tersebut digabung dengan string.
$ echo $V3
$ echo $V3PNJ
$ echo ${V3} PNJ

Analisis:Gambar di atas merupakan penggabungan isi variable dengan string yang lain. Untuk menggabungkan sebuah variabel dengan string lain tidak dapat secara langsung seperi pada perintah 2 diatas. Jika penulisan nya seperti $V3 PNJ maka instruksi echo akan menampilkan sting kosong karena variabel tersebut dianggap sebagai variabel yang belum terdefinisikan. Untuk menggabungkan isi variabel dengan string lain digunakan tanda {} untuk memisahkan variabel dengan string lain tersebut.

5. Variable dapat berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi
$ CMD=who
$ $CMD
$ CMD=”1s -1”
$ $CMD

Analisis: Gambar di atas merupakan variabel berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi. Variabel dapat berisi isntruksi. Seperti pada contoh diatas variabel CMD diisi oleh instruksi who, maka apabila variabel CMD dipanggil isntruksi who yang tedapat dalam variabel CMD akan dieksekusi. Begitu juga dengan variabel CMD yang disi dengan perintah ls –l, dan tampil dengan output menampilkan file dile pada direktori.

6. Membuat shell script, contoh prog01.sh sebagai berikut :
$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
V1=poltek
V2=’:‘
V3=elektronika
echo “Pemrograman shell”
echo $V1$V2$V3
V3=PNJ
echo $V1$2 di $V3

Analisis: Gambar di atas merupakan pengeditan shell script pada percobaan pertama. Shell script dari modifikasi prog01.sh ini berisi 3 buah variabel yaitu V1 V2 V3. Pada awalnya variabel V3 berisi dengan string elektronika namun kemudian variabel V3 diubah dengan isi ITS. Maka apabila ditampilkan echo pertama akan menampilkan pemrograman shell, kemudian echo kedua akan menampilkan poltek:elektronika sedangkan echo ketiga akan menampilkan poltek: di PNJ karena V3 sebelumnya telah mengalami perubahan isi.

7. Menjalankan prog01.sh
$ . prog01.sh
$ prog01.sh (TERDAPAT PESAN ERROR)
$ ./prog01.sh (TERDAPAT PESAN ERROR)
$ chmod +x prog01.sh
$ ./prog01.sh

Analisis: Gambar di atas merupakan cara untuk menjalankan prog01.sh. Untuk memanggil prog01.sh ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti diatas. Pemanggilan kedua dan ketiga gagal, karena pemanggilan tersebut hanya untuk file executable.


Percobaan 3 : Membaca Keyboard

1.Menggunakan intruksi read
$ read nama
Rifai
$ echo $nama


Gambar di atas merupakan cara untuk membaca keyboard. Untuk membaca input dari keyboard dapat menggunakan instruksi read. Program diatas variabel nama akan dinput melalui keyboard yaitu Damelia, pada saat dipanggil maka variabel nama tersebut kan menampilkan Damelia.

2. Membaca nama dan alamat dari keyboard.
$ nano prog02.sh
#!/bin/sh
# prog02.sh
# membaca nama dan alamat
echo “Nama Anda :”
read nama
echo “Alamat : “
read alamat
echo “Kota : “
read kota
echo
echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”


Gambar di atas merupakan pembuatan file prog02.sh. Sama halnya dengan percobaan pada point sebelumnya, namun percobaan membaca variabel dari keyboard ini dilakukan melalui shell script prog02.sh. 3 buah variabel nama alamat dan kota merupakan input dari keyboard menggunkan perintah read dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

3. Eksekusi program prog02.sh
$ . prog02.sh
Nama Anda :
Rifai
Alamat :
Jalan Swadaya
Kota :
Bekasi
Hasil adalah : Rifai, Jalan Swadaya di Bekasi


Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan proses membaca keyboard. Pada saat prog02.sh dieksekusi akan tampil tulisan nama anda : kemudian diikuti dengan perintah memasukan input dari variabel nama dengan posisi satu enter. Begitu juga untuk variabel alamat dan kota. Kemudian setelah menginputkan variabel kota maka akan tampil Hasil adalah : dengan variabel nama, varibael alamat dan diikuti di dengan variabel kota.

4. Instruksi echo secara otomatis memberikan baris baru, untuk menghindari hal tesebut gunakan opsi –n, untuk menghilangkan baris baru. Modifikasi program prog02.sh kemudian eksekusi!


5. Selanjutnya jalankan kembali file prog02.sh.


terlihat perbedaan dengan percobaan 3 nomer 3 untuk input keyboard tidak dilakukan pada baris baru namun meneruskan dari perintah echo.

6. Variable kosong adalah varabel yang tidak mempunyai nilai.
$ A=
$ B=””
$ C=$A$B
$ echo $c


Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Seluruh perintah dari variabel diatas merupakan variabel kosong atau tidak mempunyai nilai. Maka pada saat variabel dipanggil tidak akan menamilkan apapun.

7. Variable dapat didistribusikan dengan hasil eksekusi dari sebuah instruksi.
$ pwd
$DIR=’pwd’
$echo $DIR


Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Untuk mengisi variabel dengan subtitusi hasil eksekusi dari sebuah eksekusi instruksi harus menggunakan sepasang back quate (`). Misalnya pada contoh diatas variabel DIR didistribusikan dengan hasil eksekusi dari peirntah pwd. Maka saat variabel DIR dipanggil akan tampil hasil dari pwd tersebut.

8. Buatlah shell script prog03.sh kemudian eksekusi!
$nano prog03.sh
#!/bin/sh
# prog03.sh
#
NAMA=’Rifai’
echo Nama pengguna Aktif adalah $NAMA
tanggal=’date | cut –c1-10’
echo hari ini anggal $tanggal


Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat file Prog03.sh untuk menampilkan variabel dari hasil eksekusi perintah whoami dan date. Variabel whoami didefiniskan dalam variable NAMA sedangkan date didefinisikan dengan variabel tanggal dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

9. Eksekusi prog03.sh.


Gambar di atas merupakan hasil dari eksekusi shell script prog03.sh. nama pengguna aktif berisi variabel NAMA yaitu hasil eksekusi dari perintah whoami. Kemudian Hari ini tanggal akan diikuti dengan variabel tanggal dengan isi hasil dari instruksi date.