Thursday, October 26, 2023

Bekerja dengan Bash Shell

 


POKOK BAHASAN
  • History pada Bash Shell
  • Membuat Bash Shell Script

TUJUAN BELAJAR

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
  • Memahami shell pada sistem operasi Linux. 
  • Menggunakan  feature history  pada Bash Shell. 
  • Mengubahfeature history pada Bash Shell. 
  • Mengubah prompt shell. 
  • Melakukan konfigurasi Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis. 
  • Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana melalui editor vi. 
  • Memahami job control. 
  • Memahami stack. 
  • Menggunakan alias

DASAR TEORI

Shell
Shell adalah sebuah program yang membaca input standar yaitu keyboard. Ketika kita mengetikkan sesuatu di keyboard maka shell akan menafsirkan apa yang kita ketikkan. Sebagai contoh apabila kita ketikkan ls pada shell dan ls ternyata merupakan program yang dapat di eksekusi maka shell akan menjalankan program tersebut.

Misal :
antoro@drutz:~$ ls
test
antoro@drutz:~$ hello
bash: hello: command not found
antoro@drutz:~$

        Kita dapat melihat bahwa ketika ls kita ketikkan maka program ls dijalankan, sedangkan apabila kita jalankan hello dan karena memang tidak ada program hello maka shell tidak dapat mengeksekusinya.

Jenis-Jenis Shell
Jenis shell yang digunakan di unix maupun linux banyak macamnya, tetapi dilihat dari segi kuantitas pemakainya shell yang banyak dipakai adalah sebagai berikut :
  • Bourne shell (sh)
  • C shell (csh)
  • Korn shell (ksh)
  • Bourne Again shell (bash)
        Yang paling banyak di gunakan adalah bash, dimana bash ini merupakan pengembangan dari sh dan ksh. Mayoritas distribusi linux saat ini menggunakan bash sebagai default shell-nya.

Profile
Pada saat kita login dan memulai sebuah session baru bash shell, maka bash akan menjalankan file /etc/profile, .profile, /etc/bash.bashrc .bashrc. File /etc/profile dan /etc/bash.bashrc digunakan untuk semua user yang ada, jika kita melakukan modifikasi file ini maka akan ber-efek pada semua user yang bisa login kedalam system. Sedangkan .profile dan .bashrc hanya terdapat pada masing-masing home direktori dari user yang bersangkutan. File /etc/profile dan .profile hanya akan dieksekusi oleh login shell, jika dalam session aktif kita menjalankan perintah

$ bash
Maka file .profile tidak akan dijalankan, agar .profile dijalankan kita harus menggunakan perintah.

$ bash --login
Perintah ini berguna untuk melihat hasil dari file .profile yang dimodifikasi tanpa harus logout dari session. Sekarang kita akan mencoba memodifikasi file .profile, buka dengan teks editor, dan tambahkan baris berikut dibagian paling bawah 

date 

Simpan hasil perubahan tersebut, kemudian jalankan perintah berikut

$ bash --login
Tue Nov 13 20:55:13 WIT 2007

Untuk keluar ketik perintah
$ logout

Modifikasi seperti merubah prompt shell secara permanen, mode editing yang digunakan oleh shell bisa ditempatkan pada file .profile. Untuk interaktif session yang bukan login session, maka bash akan melihat pada file /etc/bash.bashrc dan .bashrc. Pada .bashrc, umumnya digunakan untuk menempatkan sebuah fungsi alias bagi sebuah command, misalnya alias ls=‟ls –qF‟. Pada distro Ubuntu, file .bashrc ini juga dijalankan pada waktu login session, hal ini bisa dilihat pada file .profile di Ubuntu terdapat baris berikut

# if running bash
if [ -n "$BASH_VERSION" ]; then
    # include .bashrc if it exists
    if [ -f ~/.bashrc ]; then
         . ~/.bashrc
    fi
fi

.bash_logout merupakan file yang dijalankan pada saat kita logout dari session bash shell. Jika kita ingin menghapus isi direktori tertentu pada saat logout, maka perintah tersebut harus ditempatkan pada file .bash_logout. Sedangkan .bash_history berisikan command-command yang pernah kita input pada shell.

History
Semua perintah-perintah yang sudah pernah anda ketikkan, akan disimpan ke dalam history. Untuk menampilkan anda bisa menggunakan perintah history. Secara default perintah-perintah yang bisa ditampung dalam history adalah 1000 perintah, untuk konfigurasi berada pada /home/user/.bashrc pada baris “export HISTSIZE=1000” . Penyimpanan file  history biasanya disimpan secara default berada pada /home/user/ dengan nama file .bash_history (jika menggunakan shell bash), .zsh_history(jika menggunakan shell zsh).

Bash -Script
Bash-script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi. Untuk eksekusi bash-script gunakan . sebelum file bash-script yang berarti eksekusi shell dan tanda ./ berarti file bash-script berada pada directori actual.

Job Control
Job adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada karnel. Sebuah job dianggap selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah sama dengan eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.

Editor vi/vim
vi merupakan teks editor yang pertama kalinya dibuat untuk UNIX, dimana teks editor ini sangat sederhana, memiliki ukuran yang kecil tapi mempunyai fungsionalitas yang besar. Saat ini banyak versi dari vi yang ada seperti nvi, vim, vile, elvis. Pada GNU/Linux umumnya menggunakan vim yang diciptakan oleh Bram Moolenar's berdasarkan vi. Pada Ubuntu saat
kita mengetikkan vi atau vim pada shell, maka program yang dijalankan adalah sama yaitu vim. VIM merupakan singkatan dari VI Improved, dimana vim memiliki fitur seperti multiple undo yang tidak terdapat pada vi versi lama. Untuk memulai vi/vim pada shell (jika menggunakan GUI, jalankan gnometerminal) bisa dengan cara

vi
vi options file
vi options +num file

vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas satu layar penuh. vi mempunyai 2 buah modus, yaitu :
  • Command line
    Editor vi mengintepretasikan input sebagai instruksi untuk dieksekusi oleh editor, contoh seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya.
  • Editing
    Editor vi mengintepretasikan input sebagai teks yang akan dimmasukan kedalam buffer editor. Pada bagian bawah layar akan tampil teks “INSERTING”. Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki command mode. Dengan menekan tombol “i” maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke command mode, tekan tombol Esc.

PENDAHULUAN

1. Apa yang dimaksud dengan shell dan sebutkan shell yang ada di system operasi linux.
Jawab :
        Shell adalah Command executive, artinya program yang menunggu intruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut.

/bin/sh : Bourno shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T
/bin/csh : Dikembangkan oleh UNIX Beerkeley yang dikenal dengan C –Shell
/bin/bash : Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Kom-Shell.

2. Apa yang dimaksud dengan profile pada bash shell
Jawab : Profile pada bash shell merupakan profil untuk setiap pemakai pada home directory.

3. Apa yang anda ketahui mengenai file .bashtrc.
Jawab : File .bashrc adalah file yang akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalui intruksi su.

4. Apa yang dimaksud dengan history pada Bash Shell. Apa kegunaan perintah history, sebutkan cara-cara untuk mengetahui history perintah-perintah yang pernah digunakan oleh user!
Jawab :
        History yaitu catatan dari semua intruksi yang sejauh ini telah dilakukan. History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter

^P (Ctrl -P) melihat instruksi
^N (Ctrl -N) melihat instruksi berikutnya
!! eksekusi kembali instruksi sebelumnya
!! -3 3 instruksi sebelumnya akan diulang
!!88 ulangi instruksi no 88


PERCOBAAN

Percobaan 1 : Status proses

1. File bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File .bash_profile adalah hiden file ,sehingga untuk melihatnya digunakan opsi a pada instruksi ls. 
    $ ls –a

Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan direktori secara keseluruhan. Perintah ls –a berfungsi untuk menampilkan file .bash_profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.

$ more .profile 

Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan isi dari .profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.

2. File .bash_logout akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi.
$ cat .bash_logout

Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan .bash_logout. Perintah ini akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi $ cat .bash_logout.


Percobaan 2 : Menggunakan Feature History Bash

1. Bash shell menyimpan “history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan tombol Panah Atas. Maka perintah sebelumnya akan ditampilkan.

2. Berikutnya, berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukan perintah berikut dan tekan Enter pada setiap baris.
$ cd
$ ls –l /etc

Gambar di atas merupakan tampilan menggunakan Feature History Bash. Perintah $ cd berfungsi untuk memastikan sedang berada pada direktori home. Perintah $ ls –l /etc berfungsi untuk menampilkan output file atau direktori secara lengkap yaitu terdiri dari nama file, ukuran, tanggal dimodifikasi, pemilik, group dan mode atau atrinbutnya.

$ ls –l

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ ls -l berfungsi untuk menampilkan daftar file pada direktori yang sedang aktif yaitu direktori home.

$ whoami
$ who

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ whoami dan $ who berfungsi untuk mengetahui siapa saja yang sedang aktif.

3. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukan.
$ history

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah $history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukan.

4. Anda dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah.
$ !<Nomor Perintah> Contoh : !462

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Dapat memlih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Contoh : !1000 setelah menginputkan perintah tersebut maka perintah who terpanggil lagi. 

5. Anda dapat mencari perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc? akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.
$ !?etc?

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Dapat mencari perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc? akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.

6. Kemudian gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l etc yang kedua dan bukan !?etc?
$ history

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l etc yang kedua dan bukan !?etc?.

7. Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat pesan error
$ !?wombat99?

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat  pesan error dengan menggunakan perintah $ !?wombat99?, maka akan muncul output error karena tidak diketemukan.

8. Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami
$ !who
$ !whoa

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.

9. Anda bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | greph shell | less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata “shell”. Untuk keluar tekan q. Jika ingin menampilkan kata “alias”, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetapi cukup ketik ^shell^alias^ dan tekan Enter maka akan menggantikan kata “shell” dengan “alias”. 
$ cat /bin/bash | strings | greph shell | less

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | greph shell | less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata “shell”. Untuk keluar tekan q. Akan tetapi perintah ini gagal karena paket bunitils pada oprasi sistem linux yang digunakan belum terpasang.


Percobaan 3 :  Mengubah Feature History Bash

1. Bash shell akan menyimpan perintah history meskupun telah logout dan login kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory.
$ cd
perintah untuk memastikan berada didirektori home. Bash shell akan menyimpan perintah history meskupun telah logout dan login kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory dengan menggunakan perintah $ cd.

2. Lihat beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan tekan Enter. File ini bukan file yang up to date.
$ tail .bash_history

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Lihat beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan tekan Enter.

3. Ketik history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem. 
$ history

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketik $ history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah  perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.

4. Ketik perintah berikut
$ echo ‘Ini perintah saya’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketikkan perintah echo ‘Ini perintah saya’, maka akan muncul tulisan atau output Ini perintah saya.

5. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo ‘Ini Perintah saya’ akan berada pada baris terkahir. Lihat file .bash_history, maka perintah tersebut akan terdapat pada file .bash_history. 
$ history
$ tail .bash_history

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo ‘Ini Perintah saya’ akan berada pada baris terkahir. Lihat file .bash_history dengan mengetikkan perintah tail .bash_history, maka perintah tersebut akan terdapat pada file .bash_history.

6. Untuk history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q.
$ history|less

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Untuk history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q.

7. Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file. ketik berikut dan output yang keluar serupa di bawah ini.
$ wc –l .bash_history
164 .bash_history

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file. Ketik wc –l .bash_history dan output yang keluar serupa yaitu 164 .bash_history.

8. Output menunjukkan bahwa 164 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik sebagai berikut.
$ set|grep HISTSIZE

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Output menunjukkan bahwa 164 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik set|grep HISTIZE.

9. Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home direktory.
$ echo ‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc

10. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.
$ set|grep HISTSIZE

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home direktory dengan mengetikkan perintah echo ‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan set|grep HISTSIZE. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.

11. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.

12. Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc
$ echo ‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc

13. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perintahkan berapa kali history yang muncul.

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc dengan mengetikkan perintah echo ‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perintahkan berapa kali history yang muncul.


Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell

1.Prompt Bash Shell dikonfigurasikan dengan menseting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai prompt, anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt bash. Format dalam HH:MM:SS
$ PS1=’\t:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Pada Bash Shell dikonfigurasikan dengan menseting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai prompt, anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt bash. Format dalam HH:MM:SS.

2. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut:
$ PS1=’\t:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik PS1=’\t:,

3. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktori. Karakter \w menampilkan hanya nama direktori. Jika current direktory adalah home directory, maka tampil prompt ~:
$ PS1=’\w:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktori. Karakter \w menampilkan hanya nama direktori. Jika current direktory adalah home directory, maka tampil prompt ~: dengan mengetikkan perintah $ PS1=’\w:’.

4. Ketik cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:
$ cd /usr/sbin

5. Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:
$ PS1=’\W:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Perintah $ cd /usr/sbin berfungsi untuk membuka direktori sbin. Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:.

6. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata “Hello, “ muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.
$ echo ‘Hello
>’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata “Hello, “ muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.

7. Anda dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut:
$ PS2=’Selesai memasukkan perintah anda:’

8. Kemudian ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (‘) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru.
$ echo ‘Hello
Selesai memasukkan perintah anda:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah $ PS2=’Selesai memasukkan perintah anda:’. Kemudian ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (‘) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru. $ echo ‘Hello kemudian Selesai memasukkan perintah anda:’.

9. Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting colorsetting string. Sebagai contoh, prompt BASH di seti dengan \w\$, akan menampikan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut:
$ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting colorsetting string. Sebagai contoh, prompt BASH di seti dengan \w\$, akan menampikan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan $ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’.

10. Untuk menampilkan prompt warna merah, ketikkan perintah berikut:
$ PS1 =’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’ 
30=hitam, 31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt warna merah, ketikkan perintah $ PS1 =’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’. Maka tulisan berwarna merah.

11. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut:
$ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;32m$ \033[0;37m’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah $ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;32m$ \033[0;37m’, maka Maka tulisan dengan warna warni.

12. Anda bisa menampilkan atribut visual seperrti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, seperti berikut: 
$ PS1 =’\033[1;34m\w\$ \033[1;32m$ \033[0;37m’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan atribut visual seperrti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, dengan perintah PS1 =’\033[1;34m\w\$ \033[1;32m$ \033[0;37m’, Maka tulisan menjadi lebih terang.

13. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah berikut:
$ PS1 =’\033[7;34m\w\$ \033[7;32m$ \033[0;37m’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah PS1 =’\033[7;34m\w\$ \033[7;32m$ \033[0;37m’, Maka tulisan menjadi berwarna berkebalikan.

14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti berikut:
$ PS1 =’\033[5;34m\w\$ \033[5;32m$ \033[0;37m’


Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah PS1 =’\033[5;34m\w\$ \033[5;32m$ \033[0;37m’, maka tulisan prompt menjadi berkedip.


Percobaan 5 :  Menambahkan otomatisasi ke Prompt Shell

1. Pastikan anda berada di home direktori
$ cd

2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file.
$ echo ‘sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter

Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Pastikan sedang berada di home direktori, kemudian membuat skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file. Ketikkan perintah echo ‘sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter untuk membuat deteran file terurut.

3. Buatlah file skrip diatas menjadi executable
$ chmod +x sorter

4. Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter.
$ PROMPT_COMMAND=~/sorter

Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Membuat file skrip diatas menjadi executable dengan perintah chmod +x sorter, kemudian program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter.

5. Ketikkan echo ‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ‘John Smith:13001’ akan ditambahkan.
$ echo ‘John Smith:13001’>>list

6. Ketik cat list dan tekan Enter. Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.
$ cat list

Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Ketikkan echo ‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ‘John Smith:13001’ akan ditambahkan, dan Ketik cat list dan tekan Enter. Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.

7. Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter.
$ echo ‘Anita:13002’>>list
$ echo ‘Samantha:13003’>>list
$ echo ‘Patrik’:13004’>>list
$ echo ‘Sponsebob’:13005’>>list
$ echo ‘Lisa’:13006’>>list
$ echo ‘Squid’:13007’>>list

 Gambar di atas merupakan peritnah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter, maka akan muncul output dengan urutan daftar nama dari kecil ke besar.

8. Apabila anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu, anda tidak perlu menambahkan variabel PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti .bashrc. bila anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan variabel PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau logout dan login kembali.
$ PROMPT_COMMAND= 


Percobaan 6 : Membuat Bash-Script dan menjalankannya

1. Membuat file p1.sh
$ vi p1.sh
echo “program bash script”

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Membuat file p1.sh menggunakan perintah vi p1.sh dan echo “program bash script”, maka akan muncul output menampilkan program bash script.

2. Mengubah program menjadi executable
$ ls -l p1.sh
$ chmod +x p1.sh
$ ls –l p1.sh

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Perintah ls -l p1.sh digunakan untuk menampilkan semua file p1.sh. Perintah chmod +x p1.sh digunakan untuk mengubah menjadi executable. Perintah ls –l p1.sh digunakan menampilkan file untuk meng cek kembali file, tanda tulisan berwarna ijo artinya telah diubah menjadi excutable.

3. Menjalankan script
$ bash p1.sh
$ sh p1.sh
$ . p1.sh
$ . /p1.sh

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Semua perintah diatas telah dicoba dan memiliki hasiil output yang sama.

4. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut
$ vi p1.sh
#!/bin/bash
echo “program bash script”

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut dengan tulisan “Program 2 bash script”.

5. Buatlah file p2.sh
$ vi p2.sh
#!/bin/bash
echo “Program 2 bash script”

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p2.sh konvensi tersebut dengan  tulisan “Program 2 bash script”.

6. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ;
$ cat p1.sh ; cat p2.sh
$ ./p1.sh ; ./p2.sh

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ; dengan perintah cat p1.sh ; cat p2.sh dan ./p1.sh ; ./p2.sh.


Percobaan 7 : Job Control

1. Proses foreground
$ ps x

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Proses foreground dengan menggunakan perintah ps x , maka akan muncul output daftar file yang sedang dijalanjan.

2. Proses background
$ ps x > hasil &

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Proses background dengan menggunakan perintah ps x > hasil & , maka akan muncul output jumlah semua proses yang sedang berjalan.

3. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif
$ jobs

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif dengan menggunakan perintah jobs, maka akan muncul output proses yang berjalan yaitu ps x > hasil tadi.

4. Buatlah file ploop.sh. file ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan CTRL+C
$ vi ploop.sh
#!/bin/bash
while [true]
do
sleep 10
echo “Hallo”
done

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh. file ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan CTRL+C dengan menggunakan perintah $ vi ploop.sh kemudian ketikkan while [true], do, sleep 10, echo “Hallo”, done.

5. Buatlah file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C)
$ chmod +x ploop.sh
$ ./ploop.sh

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C) dengan menggunakan perintah chmod +x ploop.sh dan ./ploop.sh, maka harusnya akan muncul output dengan menampilkan kata hallo berulang kali setiap 10 detik, tetapi pada hasil saya tidak tampil.


Percobaan 8 : Manipulasi stack untuk Direktori

1. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~
$ dirs

Gambar di atas merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~, maka akan muncul output direktori yang diingat.

2. Membuat 3 buat direktori
$ mkdir marketing sales support

Gambar di atas merupakan perintah yaitu Manipulasi stack untuk Direktori. Perintah diatas merupakan cara untuk membuat tiga direktori dengan satu perintah.

3. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~
$ dirs

Gambar di atas merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~, maka akan muncul output direktori yang diingat.

Percobaan 9 : Alias

1. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem:
$ alias

Gambar di atas merupakan perintah Alias. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem, maka akan muncul output yang memberi informasi perintah alias.

2. Membuat beberapa alias
$ alias del=’rm –i’
$ alias h=’history’

Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk membuat beberapa alias menggunakan perintah alias del=’rm –i’ artinya dengan menggunakan alias del, maka yang akan dikerjakan rm-i. Dan alias h=’history’ artinya perintah alias h akan menjalankan perintah history.

3. Gunakan instruksi hasil alias
$ ls
$ del hasil
$ h | more

Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk menggunakan instruksi hasil alias menggunakan perintah ls untuk melihat current working directory, kemudian perintah del hasil digunakan untuk menghapus file hasil, karena alias del menjalankan perintah rm-i tadi. Dan perintah h | more digunakan untuk menjalankan perintah history, karena perintah h tadi merupakan alias dari perintah history.

4. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias
$ unalias del
$ del files (Terdapat pesan Kesalahan, mengapa?)

Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias menggunakan perintah unalias del, yang tadi menggunakan perintah rm –i. Dan del files tidak berfungsi karena perintah alias del sudah dihapus.


KESIMPULAN

File tidak dapat di eksekusi jika tidak di executable terlebih dahulu. warna prompt dapat di ubah sesuai keinginan kita.dapat mematikan proses sesuai keinginan kita. Dan dapat membuat proses yang menarik melalui file yang kita berikan perintah.

Friday, October 20, 2023

Linux Manajemen Proses


TUJUAN BELAJAR

  • Memahami konsep proses pada sistem operasi Linux.
  • Menampilkan beberapa cara menampilkan hubungan proses parent dan child.
  • Menampilkan status proses dengan beberapa format berbeda.
  • Melakukan pengontrolan proses pada shell.
  • Memahami penjadwalan prioritas.


DASAR TEORI

Konsep Proses Pada Sistem Operasi Linux

    Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Setiap kali menggunakan utilitas sistem atau program aplikasi dari shell, satu atau lebih proses "child" akan dibuat oleh shell sesuai perintah yang diberikan. Setiap kali instruksi dibe rikan pada Linux shell, maka kernel akan menciptakan sebuah proses-id. Proses ini disebut juga dengan terminology Unix sebagai sebuah Job. Proses Id (PID) dimulai dari 0, yaitu proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (terdaftar pada / e t c/ ini t tab). Beberapa tipe proses :

  • Foreground adalah proses yang diciptakan oleh pemakai langsung pada terminal (interaktif, dialog).
  • Batch adalah proses  yang  dikumpulkan  dan  dijalankan  secara  sekuensial  (satu  persatu). Proses Batch tidak diasosiasikan (berinteraksi) dengan  terminal.
  • Daemon adalah proses  yang  menunggu  permintaan  (request)  dari  proses  lainnya  dan  menjalankan  tugas  sesuai  dengan  permintaan  tersebut. Bila  tidak  ada  request,  maka  program  ini  akan  berada  dalam  kondisi  “idle”  dan  tidak  menggunakan waktu  hitung  CPU.Umumnya  nama  proses  daemon  di  UNIX  berakhiran  d,  misalnya  inetd, named, popd dll.
Sinyal
 Proses dapat mengirim dan menerima sinyal dari dan ke proses lainnya. Proses mengirim sinyal melalui instruksi “kill” dengan format
kill [-nomor sinyal] PID

Mengirim Sinyal 
        Mengirim sinyal adalah satu alat komunikasi antar proses, yaitu memberitahukan   proses   yang   sedang   berjalan   bahwa   ada   sesuatu   yang   harus dikendalikan. Berdasarkan  sinyal  yang  dikirim  ini  maka  proses  dapat  bereaksi  dan administrator/programmer   dapat   menentukan   reaksi   tersebut. Mengirim   sinyal menggunakan  instruksi
kill [-nomor sinyal] PID

Mengontrol Proses Pada Shell
    Shell  menyediakan  fasilitas  job  control    yang      memungkinkan  mengontrol beberapa  job  atau  proses  yang  sedang  berjalan  pada  waktu  yang  sama. Misalnya bila melakukan   pengeditan   file   teks   dan   ingin   melakukan   interrupt   pengeditan   untuk mengerjakan hal lainnya. Bila  selesai,  dapat  kembali  (switch) ke editor dan melakukan pengeditan file teks kembali.
        Job  bekerja  pada foreground atau background. Pada foreground  hanya diperuntukkan untuk satu job pada satu waktu.  Job pada foreground akan mengontrol shell -  menerima  input  dari  keyboard  dan  mengirim  output  ke  layar.    
        Job  pada background  tidak  menerima input dari terminal, biasanya  berjalan  tanpa  memerlukan interaksi. Job  padaforeground  kemungkinan  dihentikan  sementara  (suspend),  dengan menekan  [Ctrl-Z]. Job yang  dihentikan  sementara  dapat  dijalankan  kembali  pada foreground atau background sesuai keperluan dengan menekan ”fg” atau ”bg”.  Sebagai catatan,  menghentikan  job  sementara  sangat  berbeda  dengan  melakuakan  interrupt  job  (biasanya  menggunakan  [Ctrl-C]),  dimana  job  yang  diinterupt  akan  dimatikan  secara  permanen dan tidak dapat dijalankan lagi.

Mengontrol Proses Lain
Perintah  ps  dapat  digunakan  untuk  menunjukkan  semua  proses  yang  sedang berjalan pada mesin (bukan hanya proses pada shell saat ini) dengan format: 
ps –fae atau ps -aux

Beberapa   versi   UNIX   mempunyai   utilitas   sistem   yang   disebut top  yang menyediakan  cara  interaktif  untuk  memonitor  aktifitas  sistem.    Statistik  secara  detail dengan  proses  yang  berjalan  ditampilkan  dan  secara  terus-menerus  di-refresh.  Proses ditampilkan secara terurut dari utilitas CPU.  Kunci yang berguna pada top adalah

s– set update frequency
u– display proses dari satu user
k– kill proses (dengan PID)
q– quit
        Utilitas  untuk  melakukan  pengontrolan  proses  dapat  ditemukan  pada  sistem UNIX adalah  perintah killall. Perintah  ini  akan  menghentikan  proses  sesuai  PID  atau job number proses.

PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan proses ?
Proses adalah program yang sedang dieksekusi dan yang sedang berjalan atau sebuah kinerja yang dijalankan dalam komputer yang sedang dieksekusi, dimana setiap kali kita membuat atau menjalankan sebuah proses maka akan dibuatkan sebuah tanda terhadap proses yang kita jalankan tersebut, tanda yang dijalankan dapat berupa nomor id, nama dari proses itu sendiri, jumlah kapasitas penyimpanan yang digunakan dan waktu yang digunakan untuk mengaksesnya.

2. Apa yang dimaksud perintah untuk menampilkan status proses: ps, pstree ?    
Ps (Process Status) adalah perintah yang digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal dimana proses tersebut aktif, STAT berisi S (Sleeping) dan R (Running), COMMAND merupakan instruksi yang digunakan.

Pstree sama halnya dengan perintah ps. Pstree juga mempunyai fungsi yang sama untuk melihat status proses yang berjalan pada sistem. Tetapi informasinya diperlihat dengan bentuk tree (pohon).

3. Sebutkan opsi yang dapat diberikan pada perintah ps !
-u untuk melihat faktor/element lainnya 
-u <user> mencari proses yang spesifik pemakai 
-a mencari proses lainnya (all) 
-au mencari proses lainnya (all user) 
-eH untuk semua proses, H untuk hirarki tampilan proses 
-e f menampilkan status proses dengan karakter grafis

4. Apa yang dimaksud dengan sinyal ? Apa perintah untuk mengirim sinyal ? 

Sinyal adalah sesuatu yang harus dikendalikan. Proses mengirim sinyal melalui instruksi “kill” dengan format kill [-nomor sinyal] PID

5. Apa yang dimaksud dengan proses foreground dan background pada job control ? 
Foreground adalah proses yang akan mengontrol shell -  menerima  input  dari  keyboard  dan  mengirim  output  ke  layar.   
Background adalah proses yang tidak  menerima input dari terminal, biasanya  berjalan  tanpa  memerlukan interaksi.

6. Apa yang dimaksud perintah-perintah penjadwalan prioritas: top, nice, renice ?
top perintah untuk memonitor aktifitas sistem.
nice perintah untuk mengubah prioritas pada proses.
renice perintah untuk mengurangi prioritas pada proses.


PERCOBAAN

Percobaan 1 : Status Proses
1. Pindah  ke  command  line  terminal  (tty2)  dengan  menekan  Ctrl+Alt+F2 dan login ke terminal sebagai user.

2. Instruksi ps (process status)
 Perintah ini digunakan untuk melihat kondisi proses. Dan ketika perintah ini dieksekusi maka informasi yang ditampilkan berupa: 
  • PID yang berfungsi untuk menampilkan Nomor Identitas Proses.
  • TTY menampilkan nama terminal dimana proses tersebut aktif.
  • TIME berfungsi menampilkan waktu yang diperlukan dalam mengakses perintah.
  • CMD (Command) yang berfungsi untuk menampilkan instruksi/perintah yang digunakan.
Untuk  melihat  faktor/elemen  lainnya,  gunakan  option –u  (user).

$ ps -u
Perintah ini digunakan untuk melihat faktor/elemen user, yang kemudian dikombinasikan dengan mengunakan option–u dan ketika perintah ini dijalankan maka akan tampil data/informasi berupa:
  • USER yang berfungsi memberikan informasi mengenai user yang sedang digunakan dalam proses tersebut.
  • PID yang berfungsi memberikan informasi mengenai nomor indentitas dari proses yang ditunjukan.
  • %CPU yang berfungsi untuk mempresentasikan waktu yang digunakan oleh CPU dalam proses tersebut.
  • %MEM berfungsi untuk mempresentasikan system memori yang digunakan dalam proses.
  • RSS (Real System Storage) berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jumlah memori yang digunakan.
  • START berfungsi memberikan informasi mengenai kapan proses tersebut diaktifkan.
4. Mencari  proses  yang  spesifik  pemakai.

$ ps –u <user>
Perintah ini digunakan untuk melihat/mencari proses yang dijalankan oleh pengguna. Proses diatas hanya terbatas pada proses yang dijalankan oleh pengguna, dimana pemakai/pengguna tersebut melakukan login.

5. Mencari proses lainnya gunakan opsi a (all) dan au (all user).


$ ps –a

$ ps –au
Perintah $ ps –a digunakan untuk mengeksekusi perintah pada satu user saja. Sedangkan perintah $ ps –au digunakan untuk melihat informasi dari proses yang dijalankan oleh semua user.

6. Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis.



Percobaan 2 : Menampilkan Hubungan Proses Parent dan Child

1. Pindah  ke  command  line  terminal  (tty2)  dengan  menekan  Ctrl+Alt+F2  dan login ke terminal sebagai user.

2. Ketik ps –eH dan tekan Enter.  Opsi e memilih semua proses dan opsi H menghasilkan  tampilan  proses  secara  hierarki.    Proses  child  muncul  dibawah  proses parent.  Proses child ditandai dengan awalan beberapa spasi.
$ ps -eH


Perintah diatas sama fungsinya dengan perintah $ ps pada perintah-perintah yang telah dijalankan sebelumnya yang perbedaanya hanya pada opsi yang ditambahkan setelahnya dimana pada perintah $ ps digabungkan dengan opsi –eH. Dan ketika perintah $ ps -eH ini dieksekusi dengan cara menekan Enter, maka prosesnya akan berjalan dengan cara membaca terlebih dahulu perintah $ ps yang kemudian dilanjutkan dengan membaca opsi e yang berfungsi memilih semua proses dan opsi H yang berfungsi menghasilkan tampilan proses secara hierarki.

3. Ketik ps –e f dan tekan Enter. Tampilan serupa dengan langkah 2.  Opsi –f  akan menampilkan status proses dengan karakter grafis (\ dan _)
$ ps –e f


Perintah ini serupa dengan tampilan pada percobaan ketiga diatas, yang berbeda adalah pada opsi yang ditambahkan setelah opsi -e. Dimana pada perintah ini ditambahkan opsi f yang berfungsi untuk mengetahui STAT (keadaan) dari sebuah proses itu yang biasanya ditandai dengan simbol S (sleeping) atau R (Running).

4. Ketik pstree  dan  tekan Enter.
$ pstree


Gambar diatas tampak struktur berupa sebuah pohon atau diagram. Yang menyatakan sistem dalam bentuk hirarki parent/child.  Proses parent di sebelah kiri proses child. Sebagai  contoh  proses init  sebagai  parent  (ancestor)  dari  semua  proses  pada  sistem.    Beberapa  child  dari  init  mempunyai  child. Proses  login  mempunyai  proses  bash sebagai  child.    Proses  bash  mempunyai  proses   child startx. Proses startx mempunyai   child  xinit dan seterusnya.

5. Ketik pstree  |  grep  mingetty  dan  tekan  Enter.
$ pstree | grep mingetty


Perintah ini digunakan untuk menampilkan semua  proses  mingetty yang  berjalan  pada  system  yang  berupa console virtual.  Selain menampikan semua proses, proses dikelompokkan dalam satu baris dengan suatu angka sebagai jumlah proses yang berjalan.

6. Untuk melihat semua PID untuk proses gunakan opsi –p.
$ pstree –p


Proses tampilan dari perintah ini serupa dengan tampilan pada perintah yang dilakukan pada proses $ pstree dimana data ditampilkan menyerupai sebuah struktur diagram atau pohon. Yang pada proses ini hanya ditambahkan dengan informasi mengenai PID dari proses yang digunakan dengan menambahkan Opsi –p.

7. Untuk menampilkan proses dan ancestor yang tercetak tebal gunakan opsi –h.
 $ pstree –h


Perintah $ pstree yang kemudian ditambahkan opsi –h berfungsi untuk menampilkan proses dan ancestor dengan cara ditampilkan atau dicetak tebal.


Percobaan 3 : Menampilkan Status Proses dengan Berbagai Format

1. Pindah  ke  command  line  terminal  (tty2)  dengan  menekan  Ctrl+Alt+F2  dan login ke terminal sebagai user.

2. Ketik ps –e  |  more  dan  tekan  Enter. 
$ ps –e | more

Jika  halaman  penuh  terlihat  prompt --More--di  bagian  bawah  screen,  tekan q untuk kembali ke prompt perintah.


Opsi  -e menampilkan  semua  proses  dalam bentuk 4 kolom : PID, TTY, TIME dan CMD.

3. Ketik ps ax | more dan tekan Enter.
$ ps ax | more

Jika  halaman  penuh  terlihat  prompt --More--di  bagian  bawah  screen,  tekan q untuk kembali ke prompt perintah.


Opsi a berfungsi untuk menampilkan semua proses yang  dihasilkan  terminal  (TTY), yang dilanjutkan dengan membaca  Opsi  x  yang akan menampilkan  semua  proses  yang  tidak  dihasilkan  terminal.    Secara  logika  opsi  ax ini  sama  dengan  opsi –e, dimana terdapat 5 kolom : PID, TTY, STAT, TIME dan COMMAND.

4. Ketik ps–ef  | more  dan  tekan Enter. 
$ ps -ef | more

Jika  halaman  penuh  terlihat  prompt --More--di  bagian  bawah  screen,  tekan q untuk kembali ke prompt perintah.


Ketika  perintah $ ps ef | more dieksekusi, maka prosesnya akan diawali dengan membaca $ ps dilanjutkan dengan membaca ef | more. Opsi  –ef akan  menampilkan  semua  proses dalam format daftar penuh.

5. Ketik ps–eo pid, cmd | more dan tekan Enter.
$ ps –eo pid,cmd | more

Jika  halaman  penuh  terlihat  prompt  --More--di  bagian  bawah  screen,  tekan q untuk kembali ke prompt perintah.


Ketika  perintah $ ps –eo pid,cmd | more dieksekusi, maka prosesnya akan diawali dengan membaca $ ps dilanjutkan dengan membaca –eo pid,cmd | more. Opsi –eo akan menampilkan semua  proses  dalam  format  sesuai  definisi  user  yaitu  terdiri  dari  kolom  PID  dan CMD.

6. Ketik ps –eo   pid,ppid,%mem,cmd  |  more  dan   tekan Enter.
$ ps –eo pid,ppid,%mem,cmd | more


Ketika  perintah $ ps –eo pid,ppid,%mem,cmd | more dieksekusi, maka prosesnya akan diawali dengan membaca $ ps dilanjutkan dengan membaca –eo pid,ppid,%mem,cmd | more. Perintah ini akan menampilkan  kolom  PID,  PPID  dan  %MEM. PPID  adalah  proses ID dari  proses parent.  %MEM menampilkan   persentasi   memory   system   yang digunakan  proses.    Jika  proses  hanya  menggunakan  sedikit  memory  system  akan ditampilkan 0.

7. Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis.


Percobaan 4 : Mengontrol proses pada shell

1. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2  dan login ke terminal sebagai user.

2. Gunakan perintah yes yang mengirim output yang tidak pernah berhenti 
$ yes

Untuk menghentikannya gunakan Ctrl-C. 


Perintah yes ini digunakan untuk mengirim output yang tidak pernah berhenti.

3. Belokkan standart output ke /dev/null
$ yes > /dev/null



Untuk menghentikannya gunakan Ctrl-C. 
Perintah $ yes > /dev/null ini digunakan untuk membelokan standart output dari yes ke /dev/null.

4. Salah satu cara agar perintah yes tetap dijalankan tetapi shell tetap digunakan untuk  hal  yang  lain  dengan  meletakkan  proses  pada  background  dengan menambahkan karakter & pada akhir perintah.
$ yes > /dev/null &


Angka dalam ”[ ]” merupakan job number diikuti PID.
Perintah yes tetap dijalankan tetapi shell tetap digunakan untuk  hal  yang  lain  dengan  meletakkan  proses  pada  background  dengan menambahkan karakter & pada akhir perintah.

5. Untuk melihat status proses gunakan perintah jobs.
$ jobs
Perintah ini digunakan untuk melihat status proses yang telah gunakan.



6. Untuk  menghentikan  job,  gunakan  perintah kill diikuti job number  atau  PID  proses. Untuk  identifikasi  job  number,  diikuti  prefix  dengan  karakter  ”%”.
$ kill %<nomor job> contoh: kill %14.
Perintah ini digunakan untuk menghentikan  job untuk  identifikasi  job  number,  diikuti  prefix  dengan  karakter  ”%”.


7. Lihat status job setelah diterminasi
$ jobs


Perintah ini digunakan untuk melihat status job setelah diterminasi.


Percobaan 5 : Menghentikan dan memulai kembali job

1.Cara  lain  meletakkan  job  pada background  dengan  memulai  job  secara normal (pada foreground), stop job dan memulai lagi pada background
$ yes > /dev/null


Perintah $ yes > /dev/null digunakan untuk memulai  job  secara normal (pada foreground), job dapat di hentikan sementara  (suspend),   bukan menghentikannya (terminate), tetapi  menghentikan  sementara  job  sampai  di  restart. Untuk  menghentikan  sementara job gunakan Ctrl-Z.

2.Untuk restart job pada foreground, gunakan perintah fg.
$ fg


Perintah $ fg digunakan untuk restart job pada foreground artinya memulai kembali hob yang telah di hentikan sementara  (suspend) pada foreground.

3. Shell  akan  menampilkan  nama  perintah yang diletakkan di foreground.  Stop job  lagi  dengan  Ctrl-Z.  Kemudian gunakan perintah bg  untuk  meletakkan  job pada background.
$ bg
$ fg


Perintah ini akan men-suspend job yes >/dev/null, kemudian memindahkannya ke background proses yang berarti proses atau job tersebut tidak berhenti akan tetapi terus berjalan di belakang layar. Job tidak bisa dihentikan dengan Ctrl-Z karena job berada pada background. Untuk menghentikannya,  letakkan  job  pada foreground  dengan  fg  dan kemudian hentikan sementara dengan Ctrl-Z.

4. Job   pada   background dapat   digunakan   untuk   menampilkan   teks   pada  terminal, dimana dapat diabaikan jika mencoba mengerjakan job lain.
$ yes &


Perintah $ yes & ini berjalan pada job background yang telah buat tadi. Untuk menghentikannya   tidak   dapat   menggunakan Ctrl-C. Job   harus  dipindah  ke  foreground, baru  dihentikan  dengan  cara  tekan fg  dan  tekan Enter, kemudian dilanjutkan dengan Ctrl-Z untuk menghentikan sementara.

5. Apabila  ingin  menjalankan  banyak  job  dalam  satu  waktu,  letakkan  job  pada  foreground atau background dengan memberikan job ID
$ fg %2 atau $ %2
$ bg %2
Perintah $ fg %2 dan $ bg %2 disini berguna untuk menjalankan banyak job dalam waktu bersamaan. Job – job yang sedang tidak dipakai dimasukkan ke proses background dan untuk mengenalinya kita menggunakan nomor job ID karena tidak ada job yang memiliki nomor ID sama.

6. Tekan fg  dan  tekan Enter,  kemudian  dilanjutkan  dengan Ctrl-Z   untuk menghentikan sementara.
Pada saat menekan fg, muncul hasil dari perintah $yes & tadi. Jadi fungsi perintah fg disini adalah untuk memanggil proses yang berjalan di background. Dan kita bisa menghentikannya dengan menekan Ctrl + Z.

7. Lihat  job  dengan  perintah ps -fae  dan  tekan  Enter. Kemudian  hentikan  proses dengan perintah kill.
$ ps -fae
$ kill -9 <NomorPID>


Perintah $ ps -fae digunakan untuk menampilkan secara lengkap seluruh proses yang sedang berjalan beserta detailnya termasuk proses dari perintah $ ps -fae sendiri. Sedangkan perintah $ kill -9 <NomorPID> digunakan untuk menghentikan atau terminate suatu proses, berdasarkan nomor PID proses yang ingin dihentikan.

8. Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis.


Percobaan 6 : Percobaan dengan Penjadwalan Prioritas

1. Login sebagai root.

2. Buka 3 terminal, tampilkan pada screen yang sama. 

3. Pada setiap terminal, ketik PS1 = ”\w:” diikuti Enter. \w menampilkan path pada direktori home.


Perintah $ PS1=”\w:”  digunakan untuk masuk ke directory home dari user root.

4. Karena  login  sebagai  root,  maka  akan  ditampilkan ~: pada setiap terminal.  Untuk setiap terminal ketik pwd dan tekan Enter untuk melihat bahwa Anda sedang berada pada direktori /root.

Bila posisi masih berada di /home/<user>, maka gunakan perintah $cd ~ untuk masuk ke root, kemudian untuk mengeceknya gunakan perintah $pwd.

5. Buka terminal lagi (keempat), atur posisi sehingga keempat terminal terlihat pada screen.

6. Pada  terminal keempat, ketik top   dan  tekan  Enter. Maka  program topakan muncul.  Ketik i.  Top akan menampilkan proses yang aktif.  Ketik lmt.  Top  tidak  lagi  menampilkan  informasi  pada  bagian  atas  dari  screen. Pada  percobaan ini, terminal ke empat sebagai jendela Top.


Perintah top digunakan untuk mengetahui semua rincian proses yang berjalan, dan beberapa fungsi lainnya. Mengetikkan ‘i’ pada window top akan menampilkan proses yang sedang aktif. Mengetikkan ‘lmt’ untuk menghilangkan atau tidak menampilan informasi pada bagian atas dari tampilan top.

7. Pada terminal 1 dan terminal 2, bukalah program executable C++ dengan mengetik program yes dan tekan Enter. 


9. Jendela Top  akan  menampilkan  dua  program yes  sebagai  proses  yang berjalan.    Nilai  %CPU  sama  pada  keduanya.    Hal  ini  berarti  kedua  proses  mengkonsumsi  waktu  proses  yang  sama  dan  berjalan  sama  cepat.    PID  dari  kedua  proses  akan  berbeda, 3241  dan  3242. Kemudian  gunakan  terminal 3 (yang tidak menjalankan primes maupun Jendela Top) dan ketik renice 19 <PID terimnal 1> (contoh : renice 19 3241)  dan  diikuti  Enter.  Hal ini berarti mengganti penjadwalan prioritas dari proses ke 19.


PID dua program yang telah dijalankan tadi adalah 3241 dan 3242. Dua proses yang sama akan menggunakan sumber daya yang hampir sama besarnya (mendekati). Perintah $ renice 19 3241 berarti mengganti penjadwalan prioritas dari proses ke 19, dan NI berubah yang tadinya 0 menjadi 19.

10. Tunggu beberapa saat sampai program top berubah dan terlihat pada jendela Top. Pada  kolom  STAT  memperlihatkan  N  untuk  proses  3241. Hal  ini berarti  bahwa  penjadwalan  prioritas  untuk  proses  3241 lebih  besar  (lebih  lambat) dari 0.  Proses 3242 berjalan lebih cepat.

11. Pilih  terminal  3  (yang  sedang  tidak  menjalankan  yesatau program top) dan ketik nice  –n -10  yes  dan  tekan  Enter. Tunggu  beberapa  saat  agar  program top berubah dan akan terlihat proses primes ketiga.  Misalnya PID nya 3241.  Opsi -10 berada pada kolom NI (penjadwalan prioritas). 


Perintah $ nice –n -10 yes digunakan untuk membuat proses baru, dan opsi -10 merupakan penentuan prioritas dari proses tersebut. PID dari proses yang dibuat adalah 3241, dan disana terlihat pada kolom NI terdapat angka 19.

14. Jangan  menggunakan  mouse  dan  keyboard  selama  10  detik.  Program  top menampilkan  proses  yang  aktif  selain  program yes. Maka  akan  terlihat  proses top terdaftar tetapi %CPU kecil (dibawah 1.0) dan konsisten.  Juga terlihat proses berhubungan dengan dekstop grafis seperti X, panel dll.




Saat mouse dan keyboard diam, penggunaan sumber daya oleh program top kecil. Namun ketika mouse mulai digerakkan atau ada perubahan posisi komponen semisal pointer, dll, proses top memakan sumber daya lebih banyak daripada saat diam tadi, salah satu alasannya asalah proses 3241 berjalan pada prioritas yang tinggi.

15. Tutup semua terminal window.

16. Logout dan login kembali sebagai user.


KESIMPULAN
  • Proses adalah program yang sedang berjalan atau sebuah kinerja yang dijalankan dalam komputer yang sedang dieksekusi, dimana setiap kali kita membuat atau menjalankan sebuah proses maka akan dibuatkan sebuah tanda terhadap proses yang kita jalankan tersebut, tanda yang dijalankan dapat berupa nomor id, nama dari proses itu sendiri, jumlah kapasitas penyimpanan yang digunakan dan waktu yang digunakan untuk mengaksesnya. 

  • Dalam sistem operasi linux proses disimbolkan dengan PID, TTY, TIME, CMD dan masih banyak lagi sesuai dengan perintah atau proses yang dijalankan. Setelah kita menjalankan sebuah proses, maka pasti kita juga ingin menghentikanya dalam system operasi linux untuk menghentikan atau membunuh sebuah proses kita dapat menggunakan perintah kill yang diikuti dengan nomor Id atau PID dari proses.

  • Setiap kali instruksi atau perintah yang diberikan pada Shell Linux, kernel secara otomatis akan menciptakan proses- id. Proses ini disebut juga dalam terminologi UNIX sebagai JOB. Proses - proses sistem terbagi dalam tiga tipe utama, yaitu (a) Interactive: Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan background. (b) Batch: Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu. (c) Daemon: Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi sistem yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS.