Tuesday, November 17, 2020

Membuat Instance Microsoft Windows Server 2016 dengan Elastic IP

 

Hai! Kembali bersama saya, Ahmad Rifa'i. Kali ini saya akan membahas mengenai platform AWS atau Amazon Web Service. Sekarang kita akan coba untuk membuat Windows Server dengan Elastic IP atau Static IP kalian kenalnya. Karena tidak mungkin dong kita membuat sebuah serve misal untuk sebuah website atau file server FTP dengan IP yang berubah  - ubah setiap saatnya, nah makannya itu perlu di buat Static agar IP-server kita tidak berubah setiap kali menjalankan server tersebut. Sebelum itu, Berikut penjelasan mengenai Amazon Web Service (AWS).

AWS atau Amazon Web Services adalah sekumpulan layanan-layanan berbasis Cloud Computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002. Meskipun salah satu perusahaan raksasa internet ini sering kita kenal untuk membeli buku dan lagu, tetapi sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastrutktur cloud computing. 

Amazon Web Services ini menyediakan layanan-layanan nya yang saling terintegrasi dan mudah kustomisasi. Pada tahun 2006, amazon mengenalkan Amazon’s Elastic Compute cloud (EC2) sebagai commercial web service yang menyediakan akses cloud kepada perusahaan dan individu untuk menyewa komputer storage yang bisa digunakan sebagai platform pengembangan aplikasi secara online, inilah awal dari IaaS, yaitu perusahaan yang menyediakan infrastruktur sebagai sebuah layanan.

Setelah membaca penjelasan Amazon Web Service diatas, Mari kita persiapkan peralatan yang dibutuhkan.

  1. Remote Desktop Client Windows
  2. Koneksi Internet
Mari kita mulai konfigurasinya :

1. Pertama, Kalian mengunjungi website AWS Educate terlebih dahulu, yaitu https://aws.amazon.com/education/awseducate/ kemudian kalian klik Sign in to AWS Educate.


2. Kalian login dengan akun AWS kalian.


3. Selanjutnya kalian ke menu AWS Account, Kemudian klik AWS Educate Starter Account.


4. Kemudian kalian klik AWS Console.


5. Pada menu All services, Kalian klik opsi EC2.


6.  Selanjutnya pilih menu Instances lalu klik Launch Instances.


7. Cari OS yang ingin kalian buat. Disini saya memilih OS Microsoft Windows Server 2016. Klik Select.


8.  Pada langkah selanjutnya, Kalian pilih type instance t2 micro. Klik Next Configure Instance Details.


9.  Untuk langkah 3, Kalian biarkan secara default. Karena jika akun AWS Educate kalian merupakan akun pelajar atau siswa yang gratis, Kalian tidak dapat mengubah setting network pada AWS Educate kalian.


10. Pada langkah penambahan storage, Kalian atur Size Disk sesuai kebutuhan kalian. Saya memakai Size Disk 30 GiB.


11. Selanjutnya kalian membuat tag agar mudah mengenali server apa yang kalian gunakan karena AWS pada awalnya menggunakan Instances ID sebagai nama servernya, jadi kalian akan bingung mau menggunakan yang mana. Oleh karena itu kalian buat tag sebagai pengenal server yang kalian buat.


12. Masukkan Security Group beserta Deskripsinya, setelah itu klik pada Review and Launch.


13. Kalian cek kembali, Jika terdapat kesalahan konfigurasi dapat kalian rubah, Jika tidak terdapat kesalahan konfigurasi kalian klik Launch.


14. Kemudian kalian buat key pair agar instances dapat diremote. Pilih opsi Create a new key pair kemudian berikan nama key pair sesuai keinginan kalian. Kemudian download key pair tersebut.


15. Jika key pair telah selesai didownload, Kalian klik Launch Instances.


16. Dapat kalian lihat jika Instances telah terbuat. Kemudian kalian klik View Instances.


17. Maka kalian akan di re-direct menuju menu Instances, Dapat kalian lihat bahwa instances yang kalian buat telah Running.



Meremote Instances menggunakan RDP Client


1. Pertama, Kalian klik Instances yang telah kalian buat sebelumnya. Kemudian klik Connect.


2. Selanjutnya kalian pilih opsi RDP Client lalu klik Get Password.


3. Kalian masukkan key pair yang telah kalian download sebelumnya.


4. Kemudian kalian klik Decrypt Password untuk mendapatkan password agar dapat login ke Microsoft Windows Server 2016.


5. Jika sudah mendapatkan password untuk login, Kalian copy password tersebut.


6. Selanjutnya kalian ke menu Remote Desktop Connection yang terdapat pada laptop atau komputer kalian dengan cara klik windows kemudian ketik Remote Desktop Connection. Kalian masukkan IP Publik atau Publik DNS yang terdapat pada Instances AWS kalian. Klik Connect.


7. Kemudian kalian login dengan username Administrator dengan password yang telah kalian copy sebelumnya.


8. Muncul pop up peringatan apakah kalian mengenal Komputer yang akan diremote atau tidak, Kalian klik Yes.


9. Kalian berhasil meremote Instances Microsoft Windows Server 2016 yang terdapat pada AWS kalian. Pada bagian pojok kanan atas layar terdapat informasi mengenai Instance yang digunakan.



Menetapkan Elastic IP

Elastic IP adalah proses dimana IP Address tidak akan berubah setaip kali booting ulang, dalam AWS kita meminta atau merequest IP untuk milik kita sendiri. Lantas bagaimana cara menetapkan Elastic IP pada AWS.

1. Pertama, Kalian hentikan (Stop) instances yang akan kalian jadikan elastic ip. Kalian klik kanan pada instances tersebut, Kemudian klik Stop Instance.


2. Tunggu hingga status instance kalian menjadi Stopped.


3. Jika sudah berstatus Stopped, Kalian ke menu Network & Security kemudian klik opsi Elastics IP. Selanjutnya kalian klik Allocate Elastic IP address.


4. Pada langkah berikutnya, Kalian klik Allocate.


5. Kalian akan otomatis diberikan sebuah IP Address. Kalian klik IP Address tersebut.


6. Kemudian kalian klik Associate Elastic IP address.


7. Kalian pilih Instances dan Private IP address yang ingin kalian gunakan agar menjadi Elastic IP Address. Klik Associate.


8. Selanjutnya kalian jalankan (Start) kembali instances kalian dengan cara klik kanan pada instancs tersebut, Kemudian klik Start Instance.


9. Maka kalian akan melihat Publik IP Address sama dengan Elastic IP Address-nya, ini menandakan Publik IP milik Instance tersebut telah ditetapkan secara permanen dalam ip tersebut, ia tidak akan berubah - ubah ketika melakukan booting ulang.


10. Kalau masih tidak yakin kalian bisa meremote kembali dan lihat Publik IP Address pada bagian kanan atas layar.


11. Jika instances telah selesai kalian gunakan, Kalian dapat menghetikan (Stop) instances tersebut. Kalian klik kanan pada instances yang telah kalian gunakan, Kemudian klik Stop Instance.


12. Kalian konfirmasi kembali bahwa kalian ingin menstop instance. Klik Stop.


13. Instance telah berhasil di stop, Kalian lihat pada menu Instance state.






















Sekian Tutorial yang kali ini saya berikan. Terima kasih telah mengunjungi blog saya. Jika ada pertanyaan, Silahkan tinggalkan di kolom komentar ya sobat, atau kalian bisa DM Instagram saya @ahmadrrifai_

Monday, November 16, 2020

Pengenalan AWS dan Cara membuat Instances pada AWS

 

Hai! Kembali bersama saya, Ahmad Rifa'i. Kali ini saya akan membahas mengenai platform AWS atau Amazon Web Service. Berikut penjelasan mengenai Amazon Web Service.

AWS atau Amazon Web Services adalah sekumpulan layanan-layanan berbasis Cloud Computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002. Meskipun salah satu perusahaan raksasa internet ini sering kita kenal untuk membeli buku dan lagu, tetapi sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastrutktur cloud computing. 

Amazon Web Services ini menyediakan layanan-layanan nya yang saling terintegrasi dan mudah kustomisasi. Pada tahun 2006, amazon mengenalkan Amazon’s Elastic Compute cloud (EC2) sebagai commercial web service yang menyediakan akses cloud kepada perusahaan dan individu untuk menyewa komputer storage yang bisa digunakan sebagai platform pengembangan aplikasi secara online, inilah awal dari IaaS, yaitu perusahaan yang menyediakan infrastruktur sebagai sebuah layanan.

Layanan Amazon Web Services dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian besar 

Layanan Komputasi 

Layanan ini di khususkan untuk memberi infrastruktur untuk pengguna yang ingin menggunakan Amazon untuk melakukan komputasi seperti server atau clustered server. Di mana server-server tersebut disebut instance. 

  • Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) adalah platform komputasi berupa virtual computer yang dapat di kustomisasi maupun di kembangkan dengan menggunakan prinsip cluster dan load balance. 
  • Amazon Elastic Map Reduce adalah layanan yang membantu dalam analisis data seperti data penjualan, data stock, data server log dan lain-lain. Yang kemudian data-data tersebut dapat di konversikan menjadi sebuah hasil analisis yang dapat digunakan dalam sistem pengambil keputusan. 
  • Elastic Load Balancing adalah layanan yang menjadi satu paket dengan Amazon EC2, di mana layanan ini berfungsi untuk menyeimbangkan beban antara instance-instance yang kita miliki dalam Amazon EC2.

Layanan Penyimpanan 

Layanan yang memberi infrastruktur untuk pengguna yang ingin menggunakan Amazon untuk melakukan penyimpanan. Layanan ini dapat digunakan oleh user sebagai media backup maupun Content Delivery Network (CDN).
  • Amazon Simple Storage Service (S3) adalah layanan media penyimpanan media internet. Amazon S3 dapat menjadi shared folder maupun Network Attached Storage.
  • Amazon Elastic Block Store (EBS) adalah tempat penyimpanan di sitem operasi Amazon EC2. EBS ini juga merupakan media yang disimpan diatas Amazon S3
  • AWS Storage Gateway adalah layanan penyimpanan yang disediakan Amazon untuk perusahaan berskala besar.
  • Amazon CloudFront adalah layanan untuk distribusi konten ke berbagai lokasi server Amazon.

Layanan Basis Data 

Layanan ini di khususkan untuk basis data, di mana basis data kita tersebut disimpan di cloud, dan dapat di akses dari mana saja secara aman, cepat dan terpecaya.
  • Amazon Relational Database Service (RDS) adalah layanan server basis data di mana data dan server akan berada di cloud yang akan menjamin kualitas koneksi, kecepatan, keamanan dan kehandalan. Kita dapat memiliki aplikasi server yang kita mau seperti: MySQL, Oracle dan SQL Server.
  • Amazon DynamoDB adalah layanan server basis data yang NoSQL dengan kualitas koneksi, kecepatan, keamanan dan juga mudah di setup dan konfigurasi.
  • Amazon SimpleDB adalah layanan server basis data yang NoSQL yang mirip dengan Amazon DynamoDB namun dengan skala yang lebih kecil.
  • Amazon ElastiCache adalah layanan memory cache di atas cloud.

Layanan Jaringan 

Layanan ini di khususkan untuk mengatur jaringan antara layanan-layanan yang di dalam cloud maupun di luar cloud.
  • Amazon Route 53 adalah layanan untuk domain name server (DNS).
  • Amazon Virtual Private Cloud (VPC) adalah layanan untuk membuat private cloud dengan menggabungkan layanan-layanan yang ada dalam Amazon Web Services. 

Layanan Aplikasi

Layanan aplikasi ini desediakan oleh Amazon untuk melengkapi layanan-layanan yang lainnya. Layanan-layanan ini seperti aplikasi pencarian, aplikasi notifikasi, aplikasi email server, aplikasi workflow.
  • Amazon CloudSearch adalah layanan untuk menggabungkan fungsi pencarian dari Amazon Cloud Search dengan aplikasi yang kita miliki.
  • Amazon Simple Workflow Service (SWF) adalah layanan alur kerja proses bisnis atau mengelola infratruktur cloud di dalam Amazon Web Service.
  • Amazon Simple Queue Service (SQS) adalah layanan yang menyediakan sistem antrian pesan/intruksi dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya.
  • Amazon Simple Notification Service (SNS) adalah layanan yang menyerupai mailing list, di mana kita dapat melakukan notifikasi kepada klien, nasabah maupun pengguna-pengguna lainnya dengan mengirimkan Email dan SMS.
  • Amazon Simple Email Service (SES) adalah layanan Email yang memperbolehkan menggunakan email server cloud untuk mengirimkan email dengan aman dan cepat. 

Manfaat Amazon Web Services 

  1. Amazon Web Services menyediakan layanan infrastruktur kunci bisnis dunia yang bermanfaat untuk membangun bisnis perusahaan dan sebagai akses penawaran produk dari suatu perusahaan ke perusahaan lain. 
  2. Amazon Web Services juga menyediakan layanan cloud computing sehingga pengguna dapat menyimpan data secara permanen di dalam server di internet. 

Kelebihan Amazon Web Services 

  1. Aman. Amazon Web Services menyediakan kontrol akses untuk memastikan topik dan pesan dijamin terhadap akses yang tidak sah 
  2. Fleksibel. Amazon Web Services dapat diakses di mana saja dan kapan saja. 
  3. Efisiensi waktu dalam bisnis. Perusahaan-perusahan akan lebih dimudahkan dalam melakukan jual beli dengan menggunakan Amazon Web Services. 

Kekurangan Amazon Web Services 

  1. Harga produk yang ditawarkan perusahaan tidak dapat ditawar-tawar 
  2. Barang yang ditawarkan tidak sebanding dengan yang asli
Setelah membaca penjelasan Amazon Web Service diatas, Mari kita persiapkan peralatan yang dibutuhkan.
  1. PuTTY
  2. Koneksi Internet
Tahapan pengerjaan :

A. Mengaktifkan Akun

Untuk mengaktifkan akun, Kalian lakukan setelah kalian mendaftarkan ke dalam AWS Educate.

1. Pertama, Kalian mengunjungi website AWS Educate, yaitu  https://aws.amazon.com/education/awseducate/ Kemudian kalian klik Sign in to AWS Educate.


2. Masukkan e-mail beserta password kalian.


3. Setelah berhasil sign in, Kalian klik menu bar AWS Account.


4. Kemudian kalian klik Create Starter Account.


5. Jika sudah terkonfirmasi, Kalian klik AWS Educate Starter Account.


6. Kalian akan diarahkan ke persyaratan-persyaratan dan peraturan yang terdapat pada AWS Educate. Jika kalian sudah membaca persyaratan-persyaratan dan peraturan yang terdapat pada AWS, Kalian scroll kemudian klik I Agree.


7. Akun AWS Educate kalian telah berhasil dibuat dengan full access. Kalian akan mendapatkan kredit secara default 75$. Kredit tersebut digunakan ketika kalian ingin membuat virtual machine pada AWS Educate.


B. Membuat Instances

1. Untuk membuat Instances (Virtual Machine), Pertama kalian klik AWS Console.


2. Kemudian kalian scroll dan klik menu Launch a virtual machine.


3. Selanjutnya pilih menu Instances lalu klik Launch Instances.


4. Kalian pilih opsi Community AMI'S kemudian pilih OS yang ingin kalian gunakan, Disini saya memilih OS Debian. Klik Select.


5. Pada langkah selanjutnya, Kalian pilih type instance t2 micro. Klik Next Configure Instance Details.


6. Untuk langkah 3, Kalian biarkan secara default.


7. Pada langkah penambahan storage, Kalian atur Size Disk sesuai kebutuhan kalian. Saya memakai Size Disk 8 GiB.


8. Menambahkan Tag pada Instance kalian untuk memudahkan kalian dalam mencari Instance yang telah dibuat. Klik Add Tag.


9. Masukkan nama yang kalian inginkan. Klik Next Configure Security Group.


10. Selanjutnya kalian berikan nama Security group. Kemudian tambahkan rule HTTP. Karena hanya terdapat rule SSH yang secara otomatis sudah terbuat. Untuk menambahkan rule, Kalian klik Add Rule.


11.  Kalian cek kembali, Jika terdapat kesalahan konfigurasi dapat kalian rubah, Jika tidak terdapat kesalahan konfigurasi kalian klik Launch.


12. Kemudian kalian buat key pair agar instances dapat diremote menggunakan PuTTY. Pilih opsi Create a new key pair kemudian berikan nama key pair sesuai keinginan kalian. Kemudian download key pair tersebut.


13. Tunggu hingga proses download key pair selesai.


14. Jika key pair telah selesai didownload, Kalian klik Launch Instances.


15. Dapat kalian lihat jika Instances telah terbuat.


16. Status Instances secara otomatis Running.


17. Agar terhubung ke Instances, Kalian pilih opsi Actions kemudian klik Connect.


18. Kalian konfirmasi kembali dengan cara klik Connect.


C. Meremote Instances menggunakan PuTTY

1. Pertama, Kalian copy Public IPv4 DNS instances kalian.


2. Kemudian jalankan PuTTYgen.


3. Selanjutnya klik Load.


4. Kalian masukkan key pair instances kalian yang sebelumnya telah di download. Jika sudah, klik Open.


5. Akan muncul pop-up notifikasi bahwa key pair telah berhasil diimpor.


6. Kemudian kalian klik Save private key untuk menyimpan key instances kalian dengan format .ppk atau Putty Private Key. Hal ini dikarenakan file dengan format .pem tidak dapat dipakai sebagai key pada PuTTY.


7. Klik Yes pada pop-up notifikasi yang akan muncul.


8. Simpan key pair instances kalian dengan format .ppk atau  Putty Private Key.


9. Kalian cek, apakah sudah tersimpan key pair kalian dengan format .ppk atau Putty Private Key.


10. Sebelum meremote menggunakan PuTTY, Kalian perhatikan username untuk instances debian pada AWS Educate. untuk debian, menggunakan username default admin.


11. Lalu kalian buka (run) PuTTY kalian. Copy ipv4 address public instances kalian. Kemudian kalian ke menu SSH > Auth.


12. Kalian browse file key pair instances kalian yang berformat .ppk atau Putty Private Key.


13. Jika sudah kalian masukkan key pair instances kalian, Klik Open.


14. Akan ada pop-up notifikasi, Kalian klik Yes.


15. Login dengan username default debian pada AWS Educate, yaitu admin.



D. Stop Instances

Untuk menstop instances kalian ikuti cara-cara dibawah ini. Tetapi dengan menstop instances kurang efektif, Karena saldo kredit kalian akan tetap berkurang walaupun instances sedang tidak berjalan.

1. Pertama, Kalian klik kanan pada Instances kalian. Kemudian klik Stop Instance.


2. Kalian konfirmasi kembali bahwa kalian ingin menstop instance. Klik Stop.


3. Instance telah berhasil di stop, Kalian lihat pada menu Instance state.



E. Terminate Instances

Dengan menggunakan cara terminate instances, Saldo kredit kalian tidak akan berkurang walaupun instances kalian sedang tidak berjalan.

1. Pertama, Kalian klik kanan pada Instances kalian. Kemudian klik Terminate Instance.


2. Kalian konfirmasi kembali bahwa kalian ingin menterminate instance. Klik Terminate.


3. Instance telah berhasil di terminate, Kalian lihat pada menu Instance state.
























Sekian Tutorial yang kali ini saya berikan. Terima kasih telah mengunjungi blog saya. Jika ada pertanyaan, Silahkan tinggalkan di kolom komentar ya sobat, atau kalian bisa DM Instagram saya @ahmadrrifai_