Thursday, December 7, 2023

Manajemen User dan Grup

 

Pokok Bahasan 

  • Manajemen user
  • Manajemen group

Tujuan Praktikum

    Setelah memepelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
  • Menambah, memodifikasi dan manghapus user.
  • Menambah dan menghapus group.

Dasar Teori

FILE /etc/passwd

    File /etc/passwd merupakan file berisi daftar user yang dipisahkan dengan setiap baris. Setiap baris berisi informasi mengenai :
  • Username
  • Password
  • User ID
  • Group ID
  • GECOS
  • Home direktori
  • Shell
    Contoh isi file /etc/passwd:
        
            root:x:0:0:root:/root:/bin/bash

FILE /etc/group

    File /etc/group adalah file yang berisi daftar group yang dipisahkan per baris. Setiap baris terdiri dari 4 kolom, yang berisi informasi mengenai :
  • Group name
  • Group password
  • Group ID (GID)
  • Member list
    Contoh baris pada file /etc/group:

            general:x:502:juan.shelley,bob

APLIKASI USER ACCOUNT DAN GROUP

    Terdapat dua tipe dasat aplikasi yang digunakan untuk mengatur user account dan group pada sistem Linux Red Hat :
  • Aplikasi graphical user manager
  • Perintah pada virtual console

Abstrak

Jawaban Pertanyaan Pendahuluan

Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan - pertanyaan berikut ini :

1. Apakah dari file/etc/passwd ? Jelaskan isi dari suatu baris pada file ini !

    root:x:0:0:root:/root:/bin/bash

    Baris diatas menunjukkan root user mempunyai shadow password,UID dan GID nya 0. User root mempunyai home directori /root/ dan menggunakan shell /bin/bash.

2. Apakah dari file/etc/group? Jelaskan isi dari satu baris pada file ini !

    general:x:502:juan.shelley,bob

    Baris diatas menunjukkan, group general menggunakan password shadow, mempunyai GID 502 dan anggota juan,shelley dan bob.

3. Sebutkan perintah yang digunakan untuk membuat user baru dan berikan contohnya ?

    Perintah yang digunakan untuk membuat user baru adalah useradd contoh dari penggunaannya yaitu useradd -g friend tommy.

4. Sebutkan perintah yang digunakan untuk membuat group baru dan berikat contohnya ?

    Perintah yang digunakan untuk membuat group baru yaitu groupadd. Contoh penggunaannya groupadd people.

5. Sebutkan perintah yang digunakan untuk menghapus user dan group, Berikan contohnya ?

    Untuk menghapus user menggunakan perintah userdel sedangkan untuk menghapus griup menggunakan perintah groupdel. Contoh penggunaanya yaitu userdel -r tommy dan groupdel people.

6. Apa yang dimaksud dengan perintah usermod dan groupmod ?

    Usermod merupakan perintah yang digunakan untuk memodifikasi user acccount yang ada pada sistem linux.
    Groupmod merupaka perintah yang digunaka untuk memodifikasi group account yang ada di sistem linux.

Percobaan dan Hasil serta Analisanya

Percobaan 1 : Melihat file /etc/passwd dan /etc/group

1. Lihatlah isi file /etc/passwd dan sebutkan kolom apa saja yang terdapat pada setiap baris.

2. Lihatlah isi file /etc/group dan sebutkan kolom apa saja yang terdapat pada setiap baris.

Percobaan 2 : Menambah group user

1. Buatlah 3 group user baru dengan perintah groupadd, Perhatikan infromasi group user baru pada file /etc/group.

2.  Perintah groupadd digunakan untuk membuat group baru dan perintah cat/etc/group merupakan perintah untuk menampilkan group yang telah dibuat pada file etc.

Percobaan 3 : Menambah User 

1. Buatlah user baru dengan perintah useradd.

2. Opsi -g pada perintah useradd untuk menentukan group dari user yang dibuat.

Percobaan 4 : Memofifikasi group dari user

1. Dengan perintah usermod, modifikasi group dari setia user merupakan memilih suatu group primer.

Percobaan 5 : Melihat group dari user

1. Lihat group dari seorang user dengan perintah groups.

Percobaan 6 : Mengubah password user

1. Root dapat mengubah password dari user.

2. Password yang diubah dengan perintah usermod merupakan file enkripsi sehingga tidak dapat digunakan sebagai password pada saat login.

3. Cobalah login sebagai diane, apakah anda dapat login ?

4. Cobalah mengubah password user dengan login pada user yang bersangkutan. Login sebagai user, dan ubahlah password user.

Percobaan 7 : Menghapus User

1. Hapus user dengan menggunakan perintah userdel. Opsi - r untuk mengapus seluruh isi home direktori.

Percobaan 8: Menghapus Group

1. Hapus group menggunakan perintah userdell.

Percobaan 9 : Menghapus home driektori

1. Hapus home direktori

Kesimpulan

Daftar Pustaka/Referensi


Thursday, November 23, 2023

Sistem file linux



Pokok Bahasan

  • Sistem File

Tujuan Belajar

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  • Memahami atribut file dan ijin akses
  • Memahami perintah untuk mengubah ijin akses suatu file
  • Menggunakan perintah-perintah untuk mengubah ijin akses

Dasar Teori

1. ATRIBUT FILE

  • File mempunyai beberapa atribut, antara lain :

  • Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu :              
  • Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini. 
  • Jumlah link : jumlah link untuk file ini. 
  • Pemilik (Owner) : menentukan siapa pemilik file ini 
  • Group : menentukan group yang memiliki file ini 
  • Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte 
  • Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi 
  • Nama file : menentukan nama file yang dimaksud

Contoh:




2. IJIN AKSES

        Setiap  obyek  pada  Linux  harus  mempunyai  pemilik,  yaitu  nama  pemakai Linux (account) yang terdaftar pada /etc/passwd.

Ijin akses dibagi menjadi 3 peran yaitu :

  • Pemilik (Owner)
  • Kelompok (Group)
  • Lainnya  (Others)

Setiap  peran  dapat  melakukan  3  bentuk  operasi  yaitu  :

Pada File

R (Read)  ➪ Ijin  untukmembaca

W (Write)  ➪ Ijin untuk mengubah / membuat

X (Execute)  ➪ Ijin untuk menjalankan program

Pada Direktori

R (Read)  ➪ Ijin  untuk membaca  daftar  file  dalam  direktori

W (Write)  ➪ Ijin untuk mengubah/membuat file di direktori

X (Execute)  ➪ Ijin  untuk  masuk  ke  direktori (cd)

Pemilik File/Direktori dapat mengubah ijin akses sebagai berikut :

Format untuk mengubah ijin akses

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] File(s)

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] Dir(s)

dimana:

u = user (pemilik)

g = group (kelompok)

o = others (lainnya)

a = all

Format lain dari chmod adalah menggunakan bilangan octal sebagai berikut

r    w    x     

4    2    1    =    7 


3. USER MASK

        Untuk   menentukan   ijin   akses   awal   pada   saat   file   atau   direktori   dibuat digunakan  perintah umask.    Untuk  menghitung  nilai  default  melalui  umask  pada  file, maka dapat dilakukan kalkulasi sebagai berikut :

Kreasi file (biasa)        6  6  6

Nilai  umask       0  2  2

               -------    -

               6  4  4

Kreasi  direktori          7  7  7    

Nilai  umask       0  2  2

               -------    -

               7  5  5

Tugas Pendahuluan

1.  Apa saja atribut file?  Berikan contoh file dengan tipe file yang disebutkan pada dasar teori.

        Atribut file adalah dimana sebuah file atau directori bisa eksis atau sebuah file mempunyai atribut yang berbeda antara sistem operasi satu dengan yang lainnya. Atribut file digunakan oleh sistem operasi untuk memisahkan tipe-tipe file. Setiap file di windows mempunyai atribut tersendiri sesuai dengan kepentingan file tersebut terhadap sistem. Misalnya, tipe file yang tidak boleh dihapus oleh user diberi attribut system, jadi ketika file manager (windows explorer) akan menampilkannya, file beratribut sistem tersebut tidak akan ditampilkan.

Tipe file : menentukan tipe dari file             

Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini. 

Jumlah link : jumlah link untuk file ini. 

Pemilik (Owner) : menentukan siapa pemilik file ini 

Group : menentukan group yang memiliki file ini 

Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte 

Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi 

Nama file : menentukan nama file yang dimaksud


Contoh file dengan tipe file yang disebutkan pada dasar teori:

-rwr-- = Tipe file biasa

drw-- = Tipe file direktori

Irw-- = Tipe file symbolic link

brw-- = Tipe file block


2. Apa yang dimaksud ijin akses?  Bagaimana contoh penggunaan perintah chmod untuk mengubah ijin akses.

        Ijin akses bisa dibilang sebuah hak yang diberikan pada seluruh User atau file untuk melakukan sesuatu akses. Jadi hak akses ini dapat diatur sedemikian rupa supaya file atau direktori itu hanya bisa di read, atau write, dan execute. Selain itu kita juga bisa mengatur bagaimana hak akses dari setiap user pada suatu file, atau direktori. Hal yang harus dikuasai dalam konfigurasi Hak Akses pada Linux:

  • Mengetahui Fungsi CHMOD
  • Mengetahui Fungsi setiap atribut tambahan dalam perintah CHMOD
  • Dapat mengatur hak akses bagi setiap user
  • Dapat mengatur hak akses bagi setiap group
  • Dapat merencanakan hak akses yang diaplikasikan di kehidupan sehari-hari atau Industri

        Sesuai dengan semua yang harus kita kuasai kita harus memahami fungsi dari perintah "CHMOD" dan atribut tambahan pada perintah CHMOD tersebut. Chmod merupakan salah satu perintah pada Linux yang berfungsi untuk mengurangi atau memberikan izin ( Hak Akses ) pada suatu file atau direktori dan User serta Group.

Format untuk mengubah ijin akses

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] File(s)

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] Dir(s)

dimana

u = user (pemilik)

g = group (kelompok)

o = others (lainnya)

a = all

Format lain dari chmod adalah menggunakan bilangan octal sebagai berikut

r    w    x     

4    2    1    =    7


3. Berilah contoh penggunaan perintah umask untuk mengubah ijin akses.

        User mask adalah kemampuan sistem operasi berbasis Linux untuk menambahkan pengaturan hak akses default untuk file-file baru (termasuk folder). Untuk tujuan edukasional, berikut adalah nilai-nilai oktal yang dapat digunakan untuk mengatur hak akses atas file:

0 – Read, Write, Execute (rwx)

1 – Read and Write (rw-)

2 – Read and Execute (r-x)

3 – Read only (r -)

4 – Write and Execute (wx)

5 – Write only (-w-)

6 – Execute only (- x)

7 – No permissions (—)

Untuk menghitung nilai default melalui umask pada file, maka dapat dilakukan kalkulasi sebagai berikut :

Kreasi file (biasa)        6  6  6

Nilai  umask                0  2  2

                                    -------    -

                                    6  4  4

Kreasi  direktori          7  7  7    

Nilai  umask                0  2  2

                                    -------    -

                                    7  5  5


Percobaan dan Analisanya

  • Login sebagai user.
  • Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan
  • Selesaikan  soal-soal latihan


Percobaan 1 : Ijin Akses

1. Melihat  identitas  diri  melalui etc/passwd  atau etc/group,  informasi  apa  yang ditampilkan?

$ id

$ grep <user> /etc/passwd

$ grep [Nomor group id]/etc/group  


Analisa: Percobaan ini untuk mengetahui id dari pengguna dan mencetak atau memberikan informasi tentang nomor id pada group dan user.


2. Memeriksa direktori home

$ ls -ld /home/<user>


Analisa: Percobaan ini digunakan untuk mengetahui direktori user yang kita gunakan.


3. Mengubah Ijin akses (chmod).  Perhatikan ijin akses setiap perubahan !

$ touch f1 f2 f3

$ ls -l

$ chmod u+x f1

$ ls –l f1

$ chmod g=w f1

$ ls –l f1

$ chmod o-r f1

$ ls –l f1

$ chmod a=x f2

$ ls –l f2

$ chmod u+x,g-r,o=w f3

$ ls –l f3

$ chmod 751 f1

$ chmod 624 f2

$ chmod 430 f3

$ ls –l f1 f2 f3


Analisa:  Percobaan ini digunakan untuk mengubah ijin akses dengan perintah chmod u+x f1 Maka hasilnya -rwx-w-r-1 untuk emngubah ijin akses kita lakukan perintah chmod g=w f1 maka hasilnya akan seperti ini -rwx-w 1.


4. Mengganti   kepemilikan   digunakan   perintah chown. Masuk  ke root untuk mengganti kepemilikan tersebut.

$ su root

$ echo Hallo > f1

$ ls –l f1

$ chown <user-baru> f1 contoh  :  chown student1 f1

$ ls –l f1


Analisa:   Percobaan ini disini saya mengubah kepemilikan dengan perintah chown, untuk mengubah kepemilikan kita harus menambahkan user baru dengan contoh useradd students disitu terdapat kepemilikan file f1 yaitu students, dengan mengganti kepemilikan kita ketik perintah chown students f1 maka hasilnya yang tadinya kepemilikan file f1 adalah students setelah diganti kepemilikannya menjadi student1.


5. Ubahlah ijin akses home directory <user> (student) pada root sehingga <user-baru> (student1) pada  satu  group  dapat  mengakses  home  direktory <user>. Hal  ini  dimaksudkan  agar  file  f1  yang  sudah  diubah  kepemilikannya  dapat  diakses <user-baru>. Perubahan ijin  akses  home  directory  <user> hanya  dapat  dilakukan  pada  root.

$ chmod g+rwx /home/<user> contoh : chmod g+rwx /home/student

$ ls –l /home

$ exit


Analisa:    Percobaan ini mengubah ijin akses home directory.


6. Sekarang  cobalah  untuk  subtitute  user  ke  <user-baru>  (student1).    Cobalah  untuk mengakses file f1

$ su <user-baru>

$ ls –l f1

$ cat f1

$ exit


Analisa:   Percobaan ini yaitu mensubtitusi user ke user baru, dan mengakses file f1.


7. Mengubah  group  dengan  perintah $ chgrp

$ grep root /etc/group

$ grep other /etc/group

$ su

$ chgrp root f1

$ ls –l f1

$ chgrp <group-baru> f3

$ ls –l f3

$ exit 


Analisa:   Percobaan ini dengan perintah chgrp maka akan mengubah group. Sebelumnya dengan menambahkan addgroup terlebih dahulu.


Percobaan 2 : User Mask

1. Menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat

$ touch myfile

$ ls -l myfile



Analisa:    Percobaan ini yaitu bertujuan untuk menetukan ijin akses awal pada saat direktori dibuat.


2. Melihat nilai umask

$ umask


Analisa:    Percobaan ini digunakan ntuk melihat nilai umask dengan perintah $umask.


3. Modifikasi  nilai  umask

$ umask 027

$ umask

$ touch file_baru

$ mkdir mydir

$ ls -l

$ umask 077

$ touch xfiles

$ mkdir xdir

$ ls -l



Analisa:   Percobaan ini bertujuan untuk memodifikasi nilai umask pada directory.


Sunday, November 12, 2023

UNIX System Call dan Manajemen Memori



 Pokok Bahasan:

  • Unix System Cell
  • Manajemen Memory

Tujuan Belajar:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
  • Menggunakan system call fork, wait dan execl pada linux
  • Menggunakan perintah- perintah untuk manajemen memory 

Dasar Teori:

1. UNIX SYSTEM CALL

    Pada  praktikum  ini  akan  dilakukan  percobaan  menggunakan  system  call  yang  berhubungan dengan  proses  pada  system  operasi  UNIX  yang  biasa  disebut  UNIX System  Call,  yaitu  system call  fork,  execl  dan  wait.      Pada  percobaan  yang  dilakukan  akan   dibuat   program   yang didalamnya   terdapat  fungsi system  call. Untuk menjalankannya pada Linux gunakan g++.

System Call Fork

    System  call  fork  adalah  suatu  system  call  yang  membuat  suatu  proses  baru pada  system operasi  UNIX.    Pada  percobaan  ini  menggunakan  mesin  Linux  dan beberapa program yang berisi system call fork().

    Bila  suatu  program  berisi  sebuah  fungsi fork(),   eksekusi   dari   program menghasilkan  eksekusi dua   proses.      Satu   proses   dibuat untuk   memulai   eksekusi program.  Bila system call fork() dieksekusi, proses lain dibuat.  Proses asal disebut proses  parend  dan  proses  kedua  disebut proses  child.    Proses  child  merupakan  duplikat  dari  proses  parent.    Kedua  proses  melanjutkan eksekusi  dari  titik  dimana  system  call  fork()  menghasilkan  eksekusi  pada  program  utama. Karena  UNIX  adalah  system  operasi time sharing, dua proses tersebut dapat mengeksekusi secara konkuren.

    Nilai  yang  dihasilkan  oleh  fork()  disimpan  dalam  variable  bertipe  pid_t, yang  berupa  nilai  integer.    Karena  nilai  dari  variable  ini  tidak  digunakan,  maka  hasil  fork() dapat diabaikan. 

Untuk kill proses gunakan Ctrl+C.   
Untuk dokumentasi fork() dapat dilihat dengan ketikkan man 2 fork.  
Untuk melihat id dari proses, gunakan system call getpid().
Untuk melihat dokumentasi dari getpid(), ketikkan man 2 getpid.
    Perbedaan antara proses parent dan proses child adalah

Mempunyai  pid  yang  berbeda.
Pada  proses  parent, fork()  menghasilkan  pid  dari  proses  child  jika  sebuah proses child dibuat.
Pada proses child, fork() selalu menghasilkan 0•Membedakan copy dari semua data, termasuk variable dengan current value dan stack.
Membedakan  program  counter  (PC)  yang  menunjukkan  eksekusi  berikutnya meskipun awalnya  keduanya  mempunyai  nilai  yang  sama  tetapi  setelah  itu berbeda.
Setelah fork, kedua proses tersebut tidak menggunakan variable bersama. 
System call fork menghasilkan :

Pid    proses    child    yang    baru    ke    proses    parent,    hal    ini    sama    dengan memberitahukan proses parent nama dari child-nya
0  :  menunjukkan  proses  child
-1 : 1 jika terjadi error, fork() gagal karena proses baru tidak dapat dibuat.
System Call Wait

    System  call  wait  menyebabkan  proses  menunggu  sinyal  (menunggu  sampai sembarang tipe sinyal diterima dari sembarang proses).  Biasanya digunakan oleh proses parent  untuk  menunggu sinyal  dari  system  operasi  ke  parent  bila  child  diterminasi.    System  call  wait  menghasilkan  pid dari  proses  yang  mengirimi  sinyal.    Untuk melihat dokumentasi wait gunakan perintah man 2 wait.

System Call Execl

    Misalnya  kita ingin proses baru mengerjakan sesuatu yang berbeda dari proses parent,  sebutlah menjalankan  program  yang  berbeda.    Sistem  call  execl  meletakkan program  executable  baru  ke memory  dan  mengasosiasikannya  dengan  proses  saat  itu.    Dengan  kata  lain,    mengubah segala sesuatunya sehingga program mulai mengeksekusi dari file yang berbeda.

2. MANAJEMEN MEMORY

    Linux  mengimplementasikan  sistem  virtual  memory  demand-paged.    Proses mempunyai  besar memory  virtual  yang  besar  (4  gigabyte).   Pada  virtual  memory dilakukan  transfer page antara disk dan memory fisik.

    Jika  tidak  terdapat  cukup  memory  fisik,  kernel  melakukan  swapping  beberapa  page lama ke disk.  Disk drive adalah perangkat mekanik yang membaca dan menulis ke disk yang lebih lambat dibandingkan mengakses memory fisik.  Jika memory total page lebih  dari  memory  fisik  yang tersedia,  kernel  lebih  banyak  melakukan  swapping dibandingkan   eksekusi   kode   program, sehingga   terjadi   thrashing   dan   mengurangi utilitas.

    Jika  memory  fisik  ekstra  tidak  digunakan,  kernel  meletakkan  kode  program sebagai  disk buffer  cache.    Disk  buffer  menyimpan  data  disk  yang  diakses  di  memory;  jika data yang sama dibutuhkan lagi dapat dengan cepat diambil dari cache.

    Pertama  kali  sistem  melakukan  booting,  ROM  BIOS  membentuk  memory test seperti terlihat  berikut :

ROM BIOS (C) 1990
008192 KB OK WAIT......
    Kemudian  informasi  penting  ditampilkan  selama  proses  booting  pada  linux  seperti terlihat  berikut:

Memory: 7100k/8192k available (464k 
kernel code, 384k reserved, 244k data) ...
Adding Swap: 19464k swap-space
    Informasi  diatas  menampilkan  jumlah  RAM  tersedia  setelah  kernel  di-load  ke  memory (dalam  hal  ini  7100K  dari  8192K).    Jika  ingin  melihat  pesan  saat  booting  kernel  yang  terlalu cepat dibaca dapat dilihat kembali dengan perintah dmesg.

    Setiap  Linux  dijalankan,  perintah  free  digunakan  untuk  menampilkan  total  memory yang  tersedia. Atau  menggunakan cat  /proc/meminfo.    Memory  fisik  dan  ruang  swap ditampilkan disini.  Contoh output pada sistem :

total used free shared buffers
Mem: 7096 52161880 2328 2800
Swap: 194640 19464
    Informasi  ditampilkan  dalam  kilobyte  (1024  byte). Memory ”total” adalah jumlah tersedia  setelah load  kernel.    Memory  digunakan  untuk  proses  atau  disk  bufferring sebagai  “used”.    Memory yang  sedang  tidak  digunakan  ditampilkan  pada   kolom “free”.  

    Memory total sama dengan jumlah kolom ”used” dan ”free”. Memory  diindikasikan  “shared”  yaitu  berapa  banyak  memory  yang digunakan  lebih  dari satu proses.  Program seperti shell mempunyai lebih dari satu proses yang berjalan. Kode  executable  read-only  dan  dapat  disharing  oleh  semua  proses  yang  berjalan  pada shell. Kolom  “buffers”  menampilkan  berapa  banyak  memory  digunakan  untuk  disk  buffering.

    Perintah free juga menunjukkan dengan jelas bagaimana swap space dilakukan dan berpa banyak swapping yang terjadi.

TUGAS PENDAHULUAN:

Jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang dimaksud dengan system cell? 

    System call merupakan penyedia antarmuka dari pelayanan-pelayanan yang tersedia dengan system operasi. Umumnya system call mnggunakan bahasa C dan C++, meskipun tugas-tugas seperti hardware yang harus diakses langsung, maka menggunakan bahasa assembly. Pada sistem operasi UNIX akan menggunakan UNIX system call yaitu call fork, excel, dan wait.

2. Apa yang dimaksud dengan system call fork(), execl() dan wait(). Jawablah dengan menggunakan perintah man (contoh : man 2 fork, man 2 execl dan man 2 wait)? 

System  call  fork  adalah  suatu  system  call  yang  membuat  suatu  proses  baru pada  system  operasi  UNIX. Sistem call  excel  meletakkan program  executable  baru  ke  memory  dan  mengasosiasikannya  dengan  proses  saat  itu.    Dengan  kata  lain,    mengubah segala sesuatunya sehingga program mulai mengeksekusi dari file yang berbeda.

3. Apa yang dimaksud dengan virutal memory, proses swapping dan buffer cache pada manajemen memory? 

    Virtual memory adalah suatu teknik memisahkan antara memori logis dan memori fisiknya. Memori logis merupakan kumpulan keseluruhan halaman dari suatu program. Tanpa memori virtual, memori logis akan langsung dibawa ke memori fisik (memori utama). Disinilah memeori virtual melakukan pemisahan dengan menaruh memori logis ke secondary storage (disk sekunder) dan hanya membawa halaman yang diperlukan ke memori utama (memori fisik). Swapping adalah manajemen memori dengan pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi. Buffer cache dapat dianggap sebagai sumber daya memori, terutama sumber daya I/O karena penggunaanya dalam mediasi transfer.

4. Apa yang dimaksud dengan perintah free dan cat /proc/meminfo? 

    Free digunakan untuk mengetahui total memori yang digunakan dalam proses. Dalam perintah free ditampilkan total kapasitas memori, memori yang terpakai, yang tidak sedang dipakai, yang dibagi, buffer, cache dan juga swap. Cat /proc/meminfo digunakan untuk mengetahui isi dari meminfo kemudian ditampilkan.

5. Apa yang dimaksud dengan perintah ps?  

    Perintah ps digunakan untuk menampilkan informasi proses yang sedang berjalan termasuk nomor PID dari proses tersebut.


Sunday, November 5, 2023

Pemrograman Shell

 


Pokok Bahasan:

Pemograman Shell


Tujuan Belajar:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  • Mempelajari elemen dasar shell script
  • Membuat program shell interaktif
  • Menggunakan parameter dalam program
  • Mempelajari test kondisi serta operator logic yang terkait dengan instruksi test
  • Mengenal variable built-in dari shell
  • Membuat aplikasi dengan shell menggunakan konstruksi if-then-else
  • Menggunakan struktur case – esac.
  • Loop dengan while, for, do while.
  • Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut. 

Dasar Teori:

1. SHELL SCRIPT
        Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi”.sh”. shell script selalu diawali dengan komentar, yang dimulai dengan tanda #, disambung dengan ! dan nama shell yang digunakan. Contoh:

#!/bin/sh         (1)
# Program shell   (2)
#
Var1=x            (3)
Var2=8

(1) Awal dari program shell, komentar awal ini akan dibaca oleh system, kemudian system mengaktifkan program shell (/bin/sh) yang tertera ditempat tersebut. Program shell dapat dipilih, misalnya /bin/csh, /bin/ksh dan lainnya.
(2) Adalah komentar, sebagai dokumentasi, baris ini akan diabaikan oleh program shell.
(3) Penggunaan variable (assignment), tidak boleh ada spasi diantara nama variable dan konstanta. 


2. VARIABEL
        Dalam memproses data di komputer, kita menyimpan data tersebut dalam memori komputer. Memori tersebut dibagi dalam lokasi-lokasi dengan alamat tertentu. Programmer harus memberi nama lokasi tersebut dengan nama variabel.
        Ada 2 macam variabel dalam Linux, variabel sistem biasanya dituliskan dengan huruf besar semua dan variabel user. Cara mendeklarasikan variabel juga hampir sama: variablename=value
Harap diperhatikan, tidak boleh ada spasi!
Contoh: $ x=10
Artinya mengisikan angka 10 ke dalam variabel x
Contoh variabel sistem:

Variabel User
        Aturan penamaan variabel memiliki aturan yang hampir sama dengan penamaan dalam pemrograman komputer bahasa lain:

Nama variabel harus dimulai dengan huruf atau underscore (_), diikuti dengan huruf lain atau angka;
Jangan menggunakan spasi, seperti sudah dicontohkan di atas;
Variabel adalah case-sensitive, huruf besar dan huruf kecil berbeda;
Variabel kosong (NULL) tidak akan menghasilkan nilai;
Jangan menggunakan karakter khusus seperti: ?, *, dll untuk nama variabel.


3. MEMBACA KEYBOARD
        Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan intruksi read. Program yang selama ini kita buat, nilainya telah ditentukan sebelumnya, program- program tersebut tidak mendapatkan input dari user. Program - program tersebut hanya melakukan hal yang sama setiap waktu.


4. PARAMETER
        Sebuah program shell dapat mempunyai parameter sebanyak 9 buah dan direpresentasikan melalui variable khusus yaitu variable $!, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8, $9. Nama program shell || (nama script) direpresentasikan melalui variable $0. Jumlah parameter dinyatakan sebagai$#. Bila tidak memberikan parameter maka nilai $#adalah 0. Shell variable $* menyatakan seluruh string yang menjadi parameter / argument sebuah script ($@ mempunyai arti sama). $$ menyatakan nomor proses id/pid dari script yang dijalankan. Pid ini akan terus berubah (umumnya) menaik, setiap kali proses berjalan.


5. STATUS EXIT
        Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable special $?. Indikasi yang diberikan adalah :
  • Bila program berakhir denga sukses, $?=0
  • Bila program berakhir dengan error, $?tidak samadengan 0. nilai dari status exit dapat dilihat melalui instruksi echo $?

6. KONSTRUKSI IF

if instruksi-awal
then
 instruksi1
 instruksi2
 ...............
fi

If akan mengeksekusi instruksi awal, dan exit status dari instruksi tersebut akan menjadi kondisi. Bila 0, maka instruksi selanjutnya masuk ke dalam blok then. Bila tidak 0, maka alur program diteruskan setelah kata kunci fi.


7. KONSTRUKSI IF THEN ELSE
        Statement builtin if berfungsi untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu. Secara umum ada dua bentuk umum sintak perintah if , seperti ditunjukkan dibawah ini

if instruksi1
then
 instruksi1.1
 instruksi1.2
 ........
else
 instruksi2.1
 instruksi2.2
 ........
fi

        Kalau diperhatikan, perintah if ini hampir sama dengan perintah if pada bahasa-bahasa tingkat tinggi, seperti Pascal, C, dan juga hampir sama dengan perintah if pada batch file-nya DOS. Pada bentuk pertama maupun bentuk kedua dari sintak diatas adalah statement dalam blok if...fi akan dieksekusi apabila kondisi if terpenuhi. Dari kedua bentuk diatas dapat pula ditambahkan perintah untuk pengecekan kondisi dengan elif (else if).


8. INSTRUKSI TEST
        Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factori dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasilnya adalah tidak sama dengan nol.


9. LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)
        Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai alternative dari if then else. Notasi && dan || sering ditemukan pada shell script system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.

instruksi1 && instruksi2
Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah false, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karna itu instruksi2 tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah true/0,
maka instruksi2 dijalankan.

instruksi1 || instruksi2
Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status adalah TRUE(0), hasil dari operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.


10. OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST 
Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang berbeda dengan string.


11. OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)
Logical operator terdiri dari AND(-a), OR(-o), dan NOT(!). 


12. KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF 
        Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan.


13. HITUNGAN ARITMATIKA 
        Untuk melakukan perhitungan aritmatik, shell tidak memiliki kemampuan built-in, tetapi meminta bantuan program lain yaitu `expr`. Program expr berfungsi untuk mengevaluasi suatu expresi baik itu perbandingan string atau operasi aritmatik sederhana.


14. INSTRUKSI EXIT 
        Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan intruksi exit. Sebagai nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.


15. KONSTRUKSI CASE
        Pernyataan case memiliki fungsi yang sama dengan pernyataan if yaitu memeriksa suatu ekspresi dan melakukan suatu proses bila ekspresi tersebut bernilai benar, hanya saja pernyataan case memiliki kelebihan yaitu dapat menggunakan wildcards dalam ekspresi yang akan diperiksa. Perintah case hampir sama dengan if-then-elif-else-fi karena dapat memilih dari banyak kondisi. Sebagian orang lebih suka menggunakan case...esac dibanding multi level-if karena lebih mudah dibaca.Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case kondisi dapat dikelompokan lebih jelas dan mudah untuk ditulis. 

case variable in

match1)
 instruksi1.1
 instruksi1.2
 ........
 ;;
match2 )
 instruksi2.1
 instruksi2.2
 .......
 ;;
*)
 instruksi3.1
 instruksi3.2
 .......
 ;;
esac

Case diakhiri dengan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola sebelumnya.


16. KONSTRUKSI FOR
        For digunakan untuk perulangan dengan menggunakan variable yang ada pada setiap perulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).

for var in str1 str2 ....
strn
VI - 9
do
 instruksi1
 instruksi2
 ............
done


17. KONSTRUKSI WHILE
        Pernyataan perulangan ini umumnya digunakan untuk melakukan perulangan dengan kondisi tertentu, di mana perulangan akan terus dilakukan dalam blok while selama ekspresi yang menjadi syarat masih dipenuhi (bernilai benar). Untuk ilustrasi, dapat dilihat pada gambar. 


While digunakan untuk perulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan sustu kondisi. Selama kondisi tersebut true, maka pengulangan akan terus dilakukan. Loop akan berhenti, bila kondisi false, atau program keluar dari blok while melalui exit atau break.

while kondisi
do
 instruksi1
 instruksi2
 ........
done


18. INSTRUKSI DUMMY
        Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa-apa, namun instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karna itu, instruksi dummy dapat digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).

        Symbol instruksi dummy adalah  ➔ :


19. FUNGSI 
        Hampir sama dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, pada shell script juga dikenal istilah fungsi. Dimana dengan adanya fungsi kita dapat membagi kode kita ke dalam sub-sub yang lebih kecil. Hal ini sangat berguna jika kita membangun sebuah program shell script yang cukup kompleks.

Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default. Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok program yang dinyatakan dalam {…….}. Contoh :

F1 ( )
{
 .................
 .................
 return 1
}

        Variabel dapat di definisikan dalam fungsi sebagai variabel local atau global. Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi, jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sama di luar fungsi, sehingga tidak terjadi isi variable berubah.


Percobaan 1 : Membuat Shell Script

1. Buatlah file prog01.sh dengan editor vi
$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat shell script dengan membuat file prog01.sh menggunakan editor vi. Perintah $ vi prog01.sh berfungsi untuk mengedit file konfigurasi sistem dan membuat script. Kemudian tekan i untuk insert script. Script berikut

#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8

berfungsi untuk mendifinisikan var1 sama dengan x dan var2 sama dengan 8. tekan esc pada keyboard lalu setelah tulisan INSERTnya hilang ketikan :wq berfungsi untuk menyimpan dan keluar dari file tersebut. 

2. Untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program 
$ . prog01.sh

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program. Ketikkan perintah di atas, tapi prog01.sh ini tidak menampilkan teks/string seperti menggunakan perintah echo, maka pada saat prog01.sh dijalankan tidak akan ditampilkan apa-apa.

3. Untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory
$ chmod +x prog01.sh

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory. Setelah mengetikkan perintah di atas, prog01.sh tidak akan menampilkan apa-apa karena isi dari script prog01.sh hanya mendefiniskan var1 dan var2 tanpa ada proses menampilkan.

Percobaan 2 : Variable

1. Contoh menggunakan variable pada shell interaktif
$ VPT=poltek
$ echo $VPT

Analisis: Gambar di atas merupakan contoh menggunakan variable pada shell interaktif. Pada shell aktif untuk menampilkan variabel pertama definiskan nama variabel tersebut, misalnya variabel VPT berisi poltek. Dan untuk menampilkan atau memanggil variabel tersebut dapat menggunakan echo $VPT maka setelah dienter isi dari variabel VPT akan tampil yaitu output dengan tulisan poltek.

2. Pemisahan 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Karakter $ harus ada pada awal nama variable untuk melihat isi variable tersebut, jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string.
$ VPT2=poltek elektronika (terdapat pesan error)
$ VPT2=”poltek elektronika”
$ echo $VPT2
Analisis: Gambar di atas merupakan pemisah 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Terdapat beberapa perbedaan utnuk program di atas. Untuk isi dari sebuah variabel apabila terdiri dari dua buah kata maka tidak bisa secara langsung dipisahkan dengan spasi jadi terdapat pesan error. Untuk membuat variabel dengan 2 kata harus diaapit oleh tanda kutip dua (“). Kemudian pada perintah selanjutnya untuk menampilkan variabel VPT2 ini harus diawali dengan tanda $ jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string.

3. Menggabungkan dua variable atau lebih
$ V1=broadband
$ V2=’:‘
$ V3=multimedia
$ V4=$VIV2$V3
$ echo $V4

Analisis: Gambar di atas merupakan penggabungan dua variable atau lebih. Untuk menggabungkan dua variabel atau lebih selain dapat ditulis secara langsung bisa juga didefinisikan lagi kedalam variabel lain contohnya pada gambar diatas tiga buah variabel didefiniskan di variabel V4 maka untuk menampilkan variabel V1 V2 V3 cukup memanggil variabel V4 saja.

4. Menggabungkan isi variable dengan string yang lain. Jika digabungkan dengan nama variable yang belum didefinisikan (kosong) maka instruksi echo menghasilkan string kosong. Untuk menghindari kekeliruan, nama variable perlu diproteksi dengan { } dan kemudian isi variable tersebut digabung dengan string.
$ echo $V3
$ echo $V3PNJ
$ echo ${V3} PNJ

Analisis:Gambar di atas merupakan penggabungan isi variable dengan string yang lain. Untuk menggabungkan sebuah variabel dengan string lain tidak dapat secara langsung seperi pada perintah 2 diatas. Jika penulisan nya seperti $V3 PNJ maka instruksi echo akan menampilkan sting kosong karena variabel tersebut dianggap sebagai variabel yang belum terdefinisikan. Untuk menggabungkan isi variabel dengan string lain digunakan tanda {} untuk memisahkan variabel dengan string lain tersebut.

5. Variable dapat berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi
$ CMD=who
$ $CMD
$ CMD=”1s -1”
$ $CMD

Analisis: Gambar di atas merupakan variabel berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi. Variabel dapat berisi isntruksi. Seperti pada contoh diatas variabel CMD diisi oleh instruksi who, maka apabila variabel CMD dipanggil isntruksi who yang tedapat dalam variabel CMD akan dieksekusi. Begitu juga dengan variabel CMD yang disi dengan perintah ls –l, dan tampil dengan output menampilkan file dile pada direktori.

6. Membuat shell script, contoh prog01.sh sebagai berikut :
$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
V1=poltek
V2=’:‘
V3=elektronika
echo “Pemrograman shell”
echo $V1$V2$V3
V3=PNJ
echo $V1$2 di $V3

Analisis: Gambar di atas merupakan pengeditan shell script pada percobaan pertama. Shell script dari modifikasi prog01.sh ini berisi 3 buah variabel yaitu V1 V2 V3. Pada awalnya variabel V3 berisi dengan string elektronika namun kemudian variabel V3 diubah dengan isi ITS. Maka apabila ditampilkan echo pertama akan menampilkan pemrograman shell, kemudian echo kedua akan menampilkan poltek:elektronika sedangkan echo ketiga akan menampilkan poltek: di PNJ karena V3 sebelumnya telah mengalami perubahan isi.

7. Menjalankan prog01.sh
$ . prog01.sh
$ prog01.sh (TERDAPAT PESAN ERROR)
$ ./prog01.sh (TERDAPAT PESAN ERROR)
$ chmod +x prog01.sh
$ ./prog01.sh

Analisis: Gambar di atas merupakan cara untuk menjalankan prog01.sh. Untuk memanggil prog01.sh ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti diatas. Pemanggilan kedua dan ketiga gagal, karena pemanggilan tersebut hanya untuk file executable.


Percobaan 3 : Membaca Keyboard

1.Menggunakan intruksi read
$ read nama
Rifai
$ echo $nama


Gambar di atas merupakan cara untuk membaca keyboard. Untuk membaca input dari keyboard dapat menggunakan instruksi read. Program diatas variabel nama akan dinput melalui keyboard yaitu Damelia, pada saat dipanggil maka variabel nama tersebut kan menampilkan Damelia.

2. Membaca nama dan alamat dari keyboard.
$ nano prog02.sh
#!/bin/sh
# prog02.sh
# membaca nama dan alamat
echo “Nama Anda :”
read nama
echo “Alamat : “
read alamat
echo “Kota : “
read kota
echo
echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”


Gambar di atas merupakan pembuatan file prog02.sh. Sama halnya dengan percobaan pada point sebelumnya, namun percobaan membaca variabel dari keyboard ini dilakukan melalui shell script prog02.sh. 3 buah variabel nama alamat dan kota merupakan input dari keyboard menggunkan perintah read dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

3. Eksekusi program prog02.sh
$ . prog02.sh
Nama Anda :
Rifai
Alamat :
Jalan Swadaya
Kota :
Bekasi
Hasil adalah : Rifai, Jalan Swadaya di Bekasi


Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan proses membaca keyboard. Pada saat prog02.sh dieksekusi akan tampil tulisan nama anda : kemudian diikuti dengan perintah memasukan input dari variabel nama dengan posisi satu enter. Begitu juga untuk variabel alamat dan kota. Kemudian setelah menginputkan variabel kota maka akan tampil Hasil adalah : dengan variabel nama, varibael alamat dan diikuti di dengan variabel kota.

4. Instruksi echo secara otomatis memberikan baris baru, untuk menghindari hal tesebut gunakan opsi –n, untuk menghilangkan baris baru. Modifikasi program prog02.sh kemudian eksekusi!


5. Selanjutnya jalankan kembali file prog02.sh.


terlihat perbedaan dengan percobaan 3 nomer 3 untuk input keyboard tidak dilakukan pada baris baru namun meneruskan dari perintah echo.

6. Variable kosong adalah varabel yang tidak mempunyai nilai.
$ A=
$ B=””
$ C=$A$B
$ echo $c


Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Seluruh perintah dari variabel diatas merupakan variabel kosong atau tidak mempunyai nilai. Maka pada saat variabel dipanggil tidak akan menamilkan apapun.

7. Variable dapat didistribusikan dengan hasil eksekusi dari sebuah instruksi.
$ pwd
$DIR=’pwd’
$echo $DIR


Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Untuk mengisi variabel dengan subtitusi hasil eksekusi dari sebuah eksekusi instruksi harus menggunakan sepasang back quate (`). Misalnya pada contoh diatas variabel DIR didistribusikan dengan hasil eksekusi dari peirntah pwd. Maka saat variabel DIR dipanggil akan tampil hasil dari pwd tersebut.

8. Buatlah shell script prog03.sh kemudian eksekusi!
$nano prog03.sh
#!/bin/sh
# prog03.sh
#
NAMA=’Rifai’
echo Nama pengguna Aktif adalah $NAMA
tanggal=’date | cut –c1-10’
echo hari ini anggal $tanggal


Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat file Prog03.sh untuk menampilkan variabel dari hasil eksekusi perintah whoami dan date. Variabel whoami didefiniskan dalam variable NAMA sedangkan date didefinisikan dengan variabel tanggal dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

9. Eksekusi prog03.sh.


Gambar di atas merupakan hasil dari eksekusi shell script prog03.sh. nama pengguna aktif berisi variabel NAMA yaitu hasil eksekusi dari perintah whoami. Kemudian Hari ini tanggal akan diikuti dengan variabel tanggal dengan isi hasil dari instruksi date.



Thursday, October 26, 2023

Bekerja dengan Bash Shell

 


POKOK BAHASAN
  • History pada Bash Shell
  • Membuat Bash Shell Script

TUJUAN BELAJAR

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
  • Memahami shell pada sistem operasi Linux. 
  • Menggunakan  feature history  pada Bash Shell. 
  • Mengubahfeature history pada Bash Shell. 
  • Mengubah prompt shell. 
  • Melakukan konfigurasi Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis. 
  • Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana melalui editor vi. 
  • Memahami job control. 
  • Memahami stack. 
  • Menggunakan alias

DASAR TEORI

Shell
Shell adalah sebuah program yang membaca input standar yaitu keyboard. Ketika kita mengetikkan sesuatu di keyboard maka shell akan menafsirkan apa yang kita ketikkan. Sebagai contoh apabila kita ketikkan ls pada shell dan ls ternyata merupakan program yang dapat di eksekusi maka shell akan menjalankan program tersebut.

Misal :
antoro@drutz:~$ ls
test
antoro@drutz:~$ hello
bash: hello: command not found
antoro@drutz:~$

        Kita dapat melihat bahwa ketika ls kita ketikkan maka program ls dijalankan, sedangkan apabila kita jalankan hello dan karena memang tidak ada program hello maka shell tidak dapat mengeksekusinya.

Jenis-Jenis Shell
Jenis shell yang digunakan di unix maupun linux banyak macamnya, tetapi dilihat dari segi kuantitas pemakainya shell yang banyak dipakai adalah sebagai berikut :
  • Bourne shell (sh)
  • C shell (csh)
  • Korn shell (ksh)
  • Bourne Again shell (bash)
        Yang paling banyak di gunakan adalah bash, dimana bash ini merupakan pengembangan dari sh dan ksh. Mayoritas distribusi linux saat ini menggunakan bash sebagai default shell-nya.

Profile
Pada saat kita login dan memulai sebuah session baru bash shell, maka bash akan menjalankan file /etc/profile, .profile, /etc/bash.bashrc .bashrc. File /etc/profile dan /etc/bash.bashrc digunakan untuk semua user yang ada, jika kita melakukan modifikasi file ini maka akan ber-efek pada semua user yang bisa login kedalam system. Sedangkan .profile dan .bashrc hanya terdapat pada masing-masing home direktori dari user yang bersangkutan. File /etc/profile dan .profile hanya akan dieksekusi oleh login shell, jika dalam session aktif kita menjalankan perintah

$ bash
Maka file .profile tidak akan dijalankan, agar .profile dijalankan kita harus menggunakan perintah.

$ bash --login
Perintah ini berguna untuk melihat hasil dari file .profile yang dimodifikasi tanpa harus logout dari session. Sekarang kita akan mencoba memodifikasi file .profile, buka dengan teks editor, dan tambahkan baris berikut dibagian paling bawah 

date 

Simpan hasil perubahan tersebut, kemudian jalankan perintah berikut

$ bash --login
Tue Nov 13 20:55:13 WIT 2007

Untuk keluar ketik perintah
$ logout

Modifikasi seperti merubah prompt shell secara permanen, mode editing yang digunakan oleh shell bisa ditempatkan pada file .profile. Untuk interaktif session yang bukan login session, maka bash akan melihat pada file /etc/bash.bashrc dan .bashrc. Pada .bashrc, umumnya digunakan untuk menempatkan sebuah fungsi alias bagi sebuah command, misalnya alias ls=‟ls –qF‟. Pada distro Ubuntu, file .bashrc ini juga dijalankan pada waktu login session, hal ini bisa dilihat pada file .profile di Ubuntu terdapat baris berikut

# if running bash
if [ -n "$BASH_VERSION" ]; then
    # include .bashrc if it exists
    if [ -f ~/.bashrc ]; then
         . ~/.bashrc
    fi
fi

.bash_logout merupakan file yang dijalankan pada saat kita logout dari session bash shell. Jika kita ingin menghapus isi direktori tertentu pada saat logout, maka perintah tersebut harus ditempatkan pada file .bash_logout. Sedangkan .bash_history berisikan command-command yang pernah kita input pada shell.

History
Semua perintah-perintah yang sudah pernah anda ketikkan, akan disimpan ke dalam history. Untuk menampilkan anda bisa menggunakan perintah history. Secara default perintah-perintah yang bisa ditampung dalam history adalah 1000 perintah, untuk konfigurasi berada pada /home/user/.bashrc pada baris “export HISTSIZE=1000” . Penyimpanan file  history biasanya disimpan secara default berada pada /home/user/ dengan nama file .bash_history (jika menggunakan shell bash), .zsh_history(jika menggunakan shell zsh).

Bash -Script
Bash-script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi. Untuk eksekusi bash-script gunakan . sebelum file bash-script yang berarti eksekusi shell dan tanda ./ berarti file bash-script berada pada directori actual.

Job Control
Job adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada karnel. Sebuah job dianggap selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah sama dengan eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.

Editor vi/vim
vi merupakan teks editor yang pertama kalinya dibuat untuk UNIX, dimana teks editor ini sangat sederhana, memiliki ukuran yang kecil tapi mempunyai fungsionalitas yang besar. Saat ini banyak versi dari vi yang ada seperti nvi, vim, vile, elvis. Pada GNU/Linux umumnya menggunakan vim yang diciptakan oleh Bram Moolenar's berdasarkan vi. Pada Ubuntu saat
kita mengetikkan vi atau vim pada shell, maka program yang dijalankan adalah sama yaitu vim. VIM merupakan singkatan dari VI Improved, dimana vim memiliki fitur seperti multiple undo yang tidak terdapat pada vi versi lama. Untuk memulai vi/vim pada shell (jika menggunakan GUI, jalankan gnometerminal) bisa dengan cara

vi
vi options file
vi options +num file

vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas satu layar penuh. vi mempunyai 2 buah modus, yaitu :
  • Command line
    Editor vi mengintepretasikan input sebagai instruksi untuk dieksekusi oleh editor, contoh seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya.
  • Editing
    Editor vi mengintepretasikan input sebagai teks yang akan dimmasukan kedalam buffer editor. Pada bagian bawah layar akan tampil teks “INSERTING”. Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki command mode. Dengan menekan tombol “i” maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke command mode, tekan tombol Esc.

PENDAHULUAN

1. Apa yang dimaksud dengan shell dan sebutkan shell yang ada di system operasi linux.
Jawab :
        Shell adalah Command executive, artinya program yang menunggu intruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut.

/bin/sh : Bourno shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T
/bin/csh : Dikembangkan oleh UNIX Beerkeley yang dikenal dengan C –Shell
/bin/bash : Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Kom-Shell.

2. Apa yang dimaksud dengan profile pada bash shell
Jawab : Profile pada bash shell merupakan profil untuk setiap pemakai pada home directory.

3. Apa yang anda ketahui mengenai file .bashtrc.
Jawab : File .bashrc adalah file yang akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalui intruksi su.

4. Apa yang dimaksud dengan history pada Bash Shell. Apa kegunaan perintah history, sebutkan cara-cara untuk mengetahui history perintah-perintah yang pernah digunakan oleh user!
Jawab :
        History yaitu catatan dari semua intruksi yang sejauh ini telah dilakukan. History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter

^P (Ctrl -P) melihat instruksi
^N (Ctrl -N) melihat instruksi berikutnya
!! eksekusi kembali instruksi sebelumnya
!! -3 3 instruksi sebelumnya akan diulang
!!88 ulangi instruksi no 88


PERCOBAAN

Percobaan 1 : Status proses

1. File bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File .bash_profile adalah hiden file ,sehingga untuk melihatnya digunakan opsi a pada instruksi ls. 
    $ ls –a

Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan direktori secara keseluruhan. Perintah ls –a berfungsi untuk menampilkan file .bash_profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.

$ more .profile 

Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan isi dari .profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.

2. File .bash_logout akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi.
$ cat .bash_logout

Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan .bash_logout. Perintah ini akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi $ cat .bash_logout.


Percobaan 2 : Menggunakan Feature History Bash

1. Bash shell menyimpan “history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan tombol Panah Atas. Maka perintah sebelumnya akan ditampilkan.

2. Berikutnya, berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukan perintah berikut dan tekan Enter pada setiap baris.
$ cd
$ ls –l /etc

Gambar di atas merupakan tampilan menggunakan Feature History Bash. Perintah $ cd berfungsi untuk memastikan sedang berada pada direktori home. Perintah $ ls –l /etc berfungsi untuk menampilkan output file atau direktori secara lengkap yaitu terdiri dari nama file, ukuran, tanggal dimodifikasi, pemilik, group dan mode atau atrinbutnya.

$ ls –l

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ ls -l berfungsi untuk menampilkan daftar file pada direktori yang sedang aktif yaitu direktori home.

$ whoami
$ who

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ whoami dan $ who berfungsi untuk mengetahui siapa saja yang sedang aktif.

3. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukan.
$ history

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah $history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukan.

4. Anda dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah.
$ !<Nomor Perintah> Contoh : !462

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Dapat memlih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Contoh : !1000 setelah menginputkan perintah tersebut maka perintah who terpanggil lagi. 

5. Anda dapat mencari perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc? akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.
$ !?etc?

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Dapat mencari perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc? akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.

6. Kemudian gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l etc yang kedua dan bukan !?etc?
$ history

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l etc yang kedua dan bukan !?etc?.

7. Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat pesan error
$ !?wombat99?

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat  pesan error dengan menggunakan perintah $ !?wombat99?, maka akan muncul output error karena tidak diketemukan.

8. Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami
$ !who
$ !whoa

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.

9. Anda bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | greph shell | less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata “shell”. Untuk keluar tekan q. Jika ingin menampilkan kata “alias”, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetapi cukup ketik ^shell^alias^ dan tekan Enter maka akan menggantikan kata “shell” dengan “alias”. 
$ cat /bin/bash | strings | greph shell | less

Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | greph shell | less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata “shell”. Untuk keluar tekan q. Akan tetapi perintah ini gagal karena paket bunitils pada oprasi sistem linux yang digunakan belum terpasang.


Percobaan 3 :  Mengubah Feature History Bash

1. Bash shell akan menyimpan perintah history meskupun telah logout dan login kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory.
$ cd
perintah untuk memastikan berada didirektori home. Bash shell akan menyimpan perintah history meskupun telah logout dan login kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory dengan menggunakan perintah $ cd.

2. Lihat beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan tekan Enter. File ini bukan file yang up to date.
$ tail .bash_history

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Lihat beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan tekan Enter.

3. Ketik history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem. 
$ history

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketik $ history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah  perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.

4. Ketik perintah berikut
$ echo ‘Ini perintah saya’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketikkan perintah echo ‘Ini perintah saya’, maka akan muncul tulisan atau output Ini perintah saya.

5. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo ‘Ini Perintah saya’ akan berada pada baris terkahir. Lihat file .bash_history, maka perintah tersebut akan terdapat pada file .bash_history. 
$ history
$ tail .bash_history

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo ‘Ini Perintah saya’ akan berada pada baris terkahir. Lihat file .bash_history dengan mengetikkan perintah tail .bash_history, maka perintah tersebut akan terdapat pada file .bash_history.

6. Untuk history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q.
$ history|less

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Untuk history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q.

7. Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file. ketik berikut dan output yang keluar serupa di bawah ini.
$ wc –l .bash_history
164 .bash_history

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file. Ketik wc –l .bash_history dan output yang keluar serupa yaitu 164 .bash_history.

8. Output menunjukkan bahwa 164 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik sebagai berikut.
$ set|grep HISTSIZE

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Output menunjukkan bahwa 164 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik set|grep HISTIZE.

9. Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home direktory.
$ echo ‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc

10. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.
$ set|grep HISTSIZE

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home direktory dengan mengetikkan perintah echo ‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan set|grep HISTSIZE. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.

11. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.

12. Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc
$ echo ‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc

13. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perintahkan berapa kali history yang muncul.

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc dengan mengetikkan perintah echo ‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc. Logout dan login kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perintahkan berapa kali history yang muncul.


Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell

1.Prompt Bash Shell dikonfigurasikan dengan menseting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai prompt, anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt bash. Format dalam HH:MM:SS
$ PS1=’\t:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Pada Bash Shell dikonfigurasikan dengan menseting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai prompt, anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt bash. Format dalam HH:MM:SS.

2. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut:
$ PS1=’\t:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik PS1=’\t:,

3. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktori. Karakter \w menampilkan hanya nama direktori. Jika current direktory adalah home directory, maka tampil prompt ~:
$ PS1=’\w:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktori. Karakter \w menampilkan hanya nama direktori. Jika current direktory adalah home directory, maka tampil prompt ~: dengan mengetikkan perintah $ PS1=’\w:’.

4. Ketik cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:
$ cd /usr/sbin

5. Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:
$ PS1=’\W:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Perintah $ cd /usr/sbin berfungsi untuk membuka direktori sbin. Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:.

6. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata “Hello, “ muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.
$ echo ‘Hello
>’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata “Hello, “ muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.

7. Anda dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut:
$ PS2=’Selesai memasukkan perintah anda:’

8. Kemudian ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (‘) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru.
$ echo ‘Hello
Selesai memasukkan perintah anda:’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah $ PS2=’Selesai memasukkan perintah anda:’. Kemudian ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (‘) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru. $ echo ‘Hello kemudian Selesai memasukkan perintah anda:’.

9. Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting colorsetting string. Sebagai contoh, prompt BASH di seti dengan \w\$, akan menampikan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut:
$ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting colorsetting string. Sebagai contoh, prompt BASH di seti dengan \w\$, akan menampikan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan $ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’.

10. Untuk menampilkan prompt warna merah, ketikkan perintah berikut:
$ PS1 =’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’ 
30=hitam, 31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt warna merah, ketikkan perintah $ PS1 =’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’. Maka tulisan berwarna merah.

11. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut:
$ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;32m$ \033[0;37m’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah $ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;32m$ \033[0;37m’, maka Maka tulisan dengan warna warni.

12. Anda bisa menampilkan atribut visual seperrti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, seperti berikut: 
$ PS1 =’\033[1;34m\w\$ \033[1;32m$ \033[0;37m’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan atribut visual seperrti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, dengan perintah PS1 =’\033[1;34m\w\$ \033[1;32m$ \033[0;37m’, Maka tulisan menjadi lebih terang.

13. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah berikut:
$ PS1 =’\033[7;34m\w\$ \033[7;32m$ \033[0;37m’

Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah PS1 =’\033[7;34m\w\$ \033[7;32m$ \033[0;37m’, Maka tulisan menjadi berwarna berkebalikan.

14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti berikut:
$ PS1 =’\033[5;34m\w\$ \033[5;32m$ \033[0;37m’


Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah PS1 =’\033[5;34m\w\$ \033[5;32m$ \033[0;37m’, maka tulisan prompt menjadi berkedip.


Percobaan 5 :  Menambahkan otomatisasi ke Prompt Shell

1. Pastikan anda berada di home direktori
$ cd

2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file.
$ echo ‘sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter

Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Pastikan sedang berada di home direktori, kemudian membuat skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file. Ketikkan perintah echo ‘sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter untuk membuat deteran file terurut.

3. Buatlah file skrip diatas menjadi executable
$ chmod +x sorter

4. Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter.
$ PROMPT_COMMAND=~/sorter

Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Membuat file skrip diatas menjadi executable dengan perintah chmod +x sorter, kemudian program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter.

5. Ketikkan echo ‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ‘John Smith:13001’ akan ditambahkan.
$ echo ‘John Smith:13001’>>list

6. Ketik cat list dan tekan Enter. Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.
$ cat list

Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Ketikkan echo ‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ‘John Smith:13001’ akan ditambahkan, dan Ketik cat list dan tekan Enter. Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.

7. Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter.
$ echo ‘Anita:13002’>>list
$ echo ‘Samantha:13003’>>list
$ echo ‘Patrik’:13004’>>list
$ echo ‘Sponsebob’:13005’>>list
$ echo ‘Lisa’:13006’>>list
$ echo ‘Squid’:13007’>>list

 Gambar di atas merupakan peritnah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter, maka akan muncul output dengan urutan daftar nama dari kecil ke besar.

8. Apabila anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu, anda tidak perlu menambahkan variabel PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti .bashrc. bila anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan variabel PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau logout dan login kembali.
$ PROMPT_COMMAND= 


Percobaan 6 : Membuat Bash-Script dan menjalankannya

1. Membuat file p1.sh
$ vi p1.sh
echo “program bash script”

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Membuat file p1.sh menggunakan perintah vi p1.sh dan echo “program bash script”, maka akan muncul output menampilkan program bash script.

2. Mengubah program menjadi executable
$ ls -l p1.sh
$ chmod +x p1.sh
$ ls –l p1.sh

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Perintah ls -l p1.sh digunakan untuk menampilkan semua file p1.sh. Perintah chmod +x p1.sh digunakan untuk mengubah menjadi executable. Perintah ls –l p1.sh digunakan menampilkan file untuk meng cek kembali file, tanda tulisan berwarna ijo artinya telah diubah menjadi excutable.

3. Menjalankan script
$ bash p1.sh
$ sh p1.sh
$ . p1.sh
$ . /p1.sh

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Semua perintah diatas telah dicoba dan memiliki hasiil output yang sama.

4. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut
$ vi p1.sh
#!/bin/bash
echo “program bash script”

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut dengan tulisan “Program 2 bash script”.

5. Buatlah file p2.sh
$ vi p2.sh
#!/bin/bash
echo “Program 2 bash script”

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p2.sh konvensi tersebut dengan  tulisan “Program 2 bash script”.

6. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ;
$ cat p1.sh ; cat p2.sh
$ ./p1.sh ; ./p2.sh

Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ; dengan perintah cat p1.sh ; cat p2.sh dan ./p1.sh ; ./p2.sh.


Percobaan 7 : Job Control

1. Proses foreground
$ ps x

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Proses foreground dengan menggunakan perintah ps x , maka akan muncul output daftar file yang sedang dijalanjan.

2. Proses background
$ ps x > hasil &

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Proses background dengan menggunakan perintah ps x > hasil & , maka akan muncul output jumlah semua proses yang sedang berjalan.

3. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif
$ jobs

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif dengan menggunakan perintah jobs, maka akan muncul output proses yang berjalan yaitu ps x > hasil tadi.

4. Buatlah file ploop.sh. file ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan CTRL+C
$ vi ploop.sh
#!/bin/bash
while [true]
do
sleep 10
echo “Hallo”
done

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh. file ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan CTRL+C dengan menggunakan perintah $ vi ploop.sh kemudian ketikkan while [true], do, sleep 10, echo “Hallo”, done.

5. Buatlah file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C)
$ chmod +x ploop.sh
$ ./ploop.sh

Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C) dengan menggunakan perintah chmod +x ploop.sh dan ./ploop.sh, maka harusnya akan muncul output dengan menampilkan kata hallo berulang kali setiap 10 detik, tetapi pada hasil saya tidak tampil.


Percobaan 8 : Manipulasi stack untuk Direktori

1. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~
$ dirs

Gambar di atas merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~, maka akan muncul output direktori yang diingat.

2. Membuat 3 buat direktori
$ mkdir marketing sales support

Gambar di atas merupakan perintah yaitu Manipulasi stack untuk Direktori. Perintah diatas merupakan cara untuk membuat tiga direktori dengan satu perintah.

3. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~
$ dirs

Gambar di atas merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~, maka akan muncul output direktori yang diingat.

Percobaan 9 : Alias

1. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem:
$ alias

Gambar di atas merupakan perintah Alias. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem, maka akan muncul output yang memberi informasi perintah alias.

2. Membuat beberapa alias
$ alias del=’rm –i’
$ alias h=’history’

Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk membuat beberapa alias menggunakan perintah alias del=’rm –i’ artinya dengan menggunakan alias del, maka yang akan dikerjakan rm-i. Dan alias h=’history’ artinya perintah alias h akan menjalankan perintah history.

3. Gunakan instruksi hasil alias
$ ls
$ del hasil
$ h | more

Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk menggunakan instruksi hasil alias menggunakan perintah ls untuk melihat current working directory, kemudian perintah del hasil digunakan untuk menghapus file hasil, karena alias del menjalankan perintah rm-i tadi. Dan perintah h | more digunakan untuk menjalankan perintah history, karena perintah h tadi merupakan alias dari perintah history.

4. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias
$ unalias del
$ del files (Terdapat pesan Kesalahan, mengapa?)

Gambar di atas merupakan perintah Alias. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias menggunakan perintah unalias del, yang tadi menggunakan perintah rm –i. Dan del files tidak berfungsi karena perintah alias del sudah dihapus.


KESIMPULAN

File tidak dapat di eksekusi jika tidak di executable terlebih dahulu. warna prompt dapat di ubah sesuai keinginan kita.dapat mematikan proses sesuai keinginan kita. Dan dapat membuat proses yang menarik melalui file yang kita berikan perintah.